60 - SIKAP KEJAM BIANCA

378 31 31
                                    

⛓️Happy reading all⛓️

***

Maya mengambil kunci mobil dari gantungan kunci, supir yang biasa mengantarkan atau menjemput nya entah kemana saat ini, bi Qori pun tidak nampak sejak pagi tadi, Maya memakai jaket agar rasa dingin saat di luar tidak terlalu terasa.

Ini pertama kali nya dia akan menyetir mobil sendiri, memang dia sudah pandai menyetir, tapi Emily tidak pernah mengijinkan, dan sekarang, dia tau dia harus bisa mandiri tanpa bergantung pada orang lain.

Jam yang melingkar di pergelangan tangan nya sudah menunjukkan pukul 22.15 , ini belum terlalu malam untuk dia pergi.

Gadis itu segera keluar rumah, dia mematikan lampu dan memastikan pintu utama terkunci sempurna.

Maya mengeluarkan mobil dari gerasi mengunci nya lalu pergi, dan dia lupa untuk menutup pagar yang terbuka.

Gadis itu mengendarai mobil dengan kecepatan yang normal, karna ini perdana, tingkat kehati-hatian nya sangat lah tinggi, jangan sampai dia membuat orang celaka karna kekonyolan nya.

***

Bianca menghentikan mobil nya saat melihat ada mobil yang dia kenal berada tak jauh dari mobil milik nya, gadis itu belum pergi dari negara ini, karna baginya belum puas jika pemeran utama dalam kesengsaraan hidup nya itu mati.

Jari lentik Bianca mengetuk-ngetuk stir mobil, lalu tersenyum, tampak jika dia baru mendapat ide yang sangat brilian, dia memperhatikan lagi mobil itu dengan sangat detail, dan benar saja jika itu mobil keluarga nya.

"Apapun di sana pasti ada gadis itu, dan gue udah nyuruh semua pembantu, satpam maupun supir buat pulang kampung dan kasih gaji yang besar, so, berarti dia sendiri di dalam mobil" Bianca mengedikan bahu.

Gadis itu memperhatikan mobil, mobil itu berhenti tak jauh dari pemberhentian mobil nya, dari kaca mobil, Bianca dapat melihat seorang gadis yang amat dia kenal keluar dengan jaket yang dia kenakan.

"Dan ini, bakal jadi hari terakhir lo"

Bianca melihat kebelakang mobil nya, memastikan jika dia membawa beberapa botol minuman yang mengandung alkohol tingkat tinggi.

"Gue punya rencana yang bagus, banget"

Bianca memakai masker dan kacamata, lalu memundurkan mobil sedikit lebih jauh dari mobil Maya, begitu mobil nya terparkir sempurna, dia keluar dengan sarung tangan yang sudah di pakai, dengan sedikit kesusahan dia membawa serta lima botol bir itu.

"Pendosa" gumam nya menatap botol-botol itu.

Bianca mendekat dengan langkah yang pelan, memastikan agar Maya yang sedang sibuk dengan mesin mobil nya tidak tahu jika dia sedang mendekat.

Bianca menjongkok, lalu meletakkan bir itu di atas tanah agar gerak nya tidak susah, lalu dia mengeluarkan saputangan yang sudah di beri obat bius dari saku nya.

"Untung ada ini" gumam nya pelan.

"Gue gak suka bermain setengah-setengah, jadi kita tuntaskan saja adek ku tercinta"

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang