06 - DI LABRAK

1.1K 157 36
                                    


Alika dan Amanda berjalan melewati koridor sekolah yang masih sepi, ada senyum jahat diwajahnya, melewati kelas Maya.

Gadis itu sedang duduk termenung, dengan ponsel di tangan nya, hanya Maya yang baru datang, dan gadis itu memutuskan untuk berdiam di kelas.

"Lo tunggu aja , bentar lagi lo bakal rasain yang kami rasa!" Mata Amanda menatap tajam sosok Maya, entah dendam apa yang di miliki gadis itu hingga bisa sampai se emosi ini.

"Iya, gue gak sabar nunggu beberapa jam lagi!" tangan Alika mengepal, sesuatu yang indah akan terjadi di depan mata nya sebentar lagi.

Indah bagi mereka, dan tentu sangat buruk bagi gadis yang berada dalam kelas itu.

***

"Ini si Nanda kemana sih, katanya datang cepat, tapi gak nongol-nongol juga" gadis itu mendumel, semakin larut dalam sepi membuat nya mati konyol.

Setiap detik nya Maya selalu berharap orang yang dari tadi dia tunggu datang.

Namun tampak nya tak ada tanda-tanda Nanda akan datang.

Seseorang masuk ke kelas Maya.

Gadis itu menoleh melihat siapa yang mendekat ke arahnya, menyadari bahwa orang itu bukan Nanda, Maya merotasikan mata nya, terlebih dia tau jika orang itu adalah Laskar.

"Lo, butuh apa kesini ?" tanya Maya ketus, dia melihat sosok Laskar yang berdiri didepan mejanya.

"Kelas gue masih sepi, tadi jalan-jalan dikoridor eh, gue liat lo uda datang, ya gue samperin" jelas Laskar yang kemudian duduk dibangku Nanda.

"Tumben cepet datang?" Maya merebahkan wajahnya di atas tangan yang terletak di permukaan meja.

"Sukak-sukak dong, lo sendiri?"

"Sukak-sukak dong" jawabnya sambil meniru nada bicara Laskar.

Laskar mengdengus.

"Lanjut tidurnya" lelaki itu beranjak dari bangku.

Sebelum benar-benar pergi, Laskar mengelus kepala Maya pelan, sangkin pelannya Maya tak bisa merasakan hal itu.

Laskar merutuki tangannya,"ngapain gue ngelus-ngelus kepala ni bocah, ew!" batinnya membentak diri sendiri, jika saja tadi Maya sadar tangan Laskar mengelus kepala nya, bagaimana Laskar akan menjawab setiap pertanyaan yang nanti nya di lontarkan Maya?

Laskar meninggalkan Maya yang sibuk dengan dunia lamunannya, tak henti bersyukur karna perempuan itu tak merasakan apa yang baru saja dia lakukan.

Nanda masuk ke kelas lalu segera menuju bangkunya, Maya memutar matanya dari posisi yang sama, Nanda menepuk bahu Maya pelan.

"Lo ngapa balek lagi si!" Bentak Maya, Nanda yang keheranan, menepuk lagi bahu Maya.

"Apa sih Las-" Maya mendongakkan kepalanya, omongannya terputus setelah dia melihat sosok itu bukan Laskar tapi Nanda, jauh dari ekspektasi nya.

"Las?"

"Las siapa?" tanya Nanda binggung, karna selama ini Nanda tidak tahu bahwa Maya sedikit dekat dengan cowok itu.

Maya merutuki dirinya lalu mulai mencari nama yang cocok dikelasnya untuk sebutan 'Las' memutar otak nya dan tampak nya gadis itu mendapat peralihan yang cocok.

"Lasya!" terlalu bersemangat saat menemukan nama , Maya tak sengaja mengucapkan nya terlalu kuat.

Nanda menutup telinganya refleks, "Lasya kan belum datang" Nanda menoleh ke bangku Lasya, bangku nya masih kosong dan tidak ada tas di sana.

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang