48 - KEPERGIAN EMILY

385 38 40
                                    

⛓️Happy-Reading⛓️

***

"Lo kok bisa sampe kek gini sih Nan" gadis itu berhambur ke arah Nanda, meletak buah yang dia bawa terlebih dahulu ke nakas.

"Hehe, gapapa kok santai aja"

"Apa yang sakit? semua ya?" tanya Maya khawatir, Laskar lebih memilih bergabung dengan Wisma untuk duduk di sofa, lalu meletak tas nya.

"Kalian kok nggak ganti baju dulu sih? nggak gerah apa?"

Maya duduk di samping sahabat nya itu.

"Mana sempat gue mikir ganti baju, dengar lo masuk rumah sakit jantung gue berhenti tau! gue heran kenapa lo bisa masuk RS kek gini"

"Cerita nya panjang, malas gue ingat nya, inti nya gue selamat"

"Orang yang nyelakain lo siapa?"

"Alika sama Amanda, makin jijik gue sama dia"

Maya berfikir sejenak, "Ada masalah apa kalian?" tanya nya.

Mendengar pertanyaan Maya, Nanda ikut berfikir, alasan Alika karna di putuskan Rendi, namun alasan Amanda? belum dia ketahui.

"Gue tau nya cuma alasan Alika, alasan Amanda gue belum tau, mungkin nggak kalau Amanda cuma mau bantuin si Alika?" Nanda berargumen.

"Gue yakin nya sih enggak, Amanda itu otak nya agak waras dari mereka bertiga, kalau dia nggak punya masalah yang serius ke lo, dia nggak bakal ikutan" Laskar berargumen dari belakang mereka.

"Emang nya Alika bilang apa alasan dia buat lo sampe kek gini?"

"Dia dendam, karna bang Rendi mutusin dia demi bela gue"

"Bucin amat si Alika" Wisma bergumam dengan nada kesal.

"Gue sempat dengar alasan si Amanda, tapi gue lupa, kalau nggak salah karna dia mau balas dendam, tapi dia nggak bilang balas dendam nya karna apa"

Wisma bangkit dari duduk nya,
"Uda ah, nggak usah di pikirin, kepala lo masih belum pulih banget, lo mau cepat pulang kan?"

Nanda mengangguk, tapi dia harus cari tau apa alasan Amanda, wajib, dia wajib tau.

"Buah Nan?" tawar Wisma.

"Boleh"

"Buah apa?"

"Terserah, gue makan semua buah"

Wisma mengiyakan dengan mengangguk, lelaki itu mengupas buah lalu memotong nya dan di letak ke atas piring kecil.

Nanda melihat wajah murung yang tidak biasa dari Laskar, dia yakin lelaki itu sedang ada masalah, dan Maya juga kurang merasa aman, itu yang dia rasakan.

"Gue ingetin sama kalian, kalau ada masalah di ceritain aja, jangan di pendam, sapa tau gue bisa bantu" Nanda membuka suar menatap Laskar dan Maya bergantian.

Laskar dan Maya menoleh ke arah gadis itu, "gue nggak lagi ada masalah kok" jawab Maya, dia tidak mau menambah beban masalah orang lain dengan masalah nya.

"Lo Kar?"

"Gak, gue cuma ngantuk aja"

Nanda angguk-angguk mengiyakan, tapi sebenar nya dia tetap tidak percaya.

"So, kapan lo masuk sekolah Nan?"

"Mungkin lusa, tapi gue nggak bisa jalan buat beberapa waktu"

"Maksud lo?"

"Gue harus pake kursih roda, karna luka di kaki gue, belum sembuh"

"Kelas kita naik tangga, terus lo mau ngesot?"

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang