LASKAR [ COMPLETE ] ✅

36 - KEBAHAGIAAN YANG MENYAKITKAN

⛓️happy-reading⛓️

***

"Gue pulang dulu, tapi entar ke sini lagi" Laskar menatap Maya dari kaca mobil yang terbuka.

Sekarang minggu sore, semua siswa/siswi Bina Bangsa yang mengikuti persami pulang, selain karna suasana sudah tidak mengenakkan, hari ini juga sudah waktu nya untuk kembali kerumah, dan masalah antara Zero dan Wisma di anggap selesai tanpa embel-embel apapun.

Maya di antar oleh Laskar dari sekolah, sebenar nya gadis itu ingin ikut mobil Nanda saja, tapi Laskar malah memaksa nya untuk di antar pulang, alhasil ya sekarang ini, lelaki itu sedang mengobrol singkat dengan Maya.

"Ngapain lo kesini lagi?" tanya Maya heran, namun jujur dia juga senang.

Laskar berdehem singkat , "Kunjungan rutin lah" dia menaik-naik kan alis nya.

"Lo pikir Rumah Sakit"

"Jangan jutek-jutek, nanti gue pergi lo juga kangen" Laskar mengetukkan jari nya pada stir mobil.

"Pergi ke mana?" entah lah, akhir-akhir ini lelaki itu sering menyinggung tentang kepergian, entah kepergian seperti apa, dan karna hal itu, Maya khawatir.

"Jauh nggak balik-balik mungkin" Laskar mencebikan bibir nya, lalu mengedikan bahu, mungkin sedang bercanda, namun bercanda yang membuat takut.

"Heh mulut nya!"

"Ya udah ah, masuk gih, habis tu bersih-bersih biar cakep, eh tapi nggak bersih-bersih juga uda cakep, level atas malah"

Secara otomatis Maya menyematkan senyum di bibir nya.

"Apa lagi kalau lagi senyum, serasa minum teh pake gula satu kilo gue"

"Gila lo, minum teh gula nya sebanyak itu diabetes akut yang ada" Maya mendumel.

"Nggakak bakal diabetes, gula nya kalah manis sama lo"

Maya melipat tangan nya di dada, "Gue kira lo bakal dingin kek es kutub rupanya kebalikan nya Kar."

Laskar menautkan satu alis nya, "Maksud nya?."

"Kebanyakan cowok cool sama ganteng itu identik dengan sikap dingin kek es batu, itu yang gue denger dari kaum hawa lain nya, tapi lo beda"

"Oohhhh, berarti selama ini gue itu cool, ganteng dan mempesona juga ya bagi lo? makasih uda ngakuin, lo tau May?"

Laskar menjeda kalimat nya, Maya tidak tau dia salah ucap atau apa, tapi yang penting kata-kata gadis itu membuat sikap kegeeran seorang Laskar meningkat.

"Pengakuan lo kalau gue itu cool ganteng dan mempesona, adalah hal yang paling gue tunggu-tunggu, dan sekarang gue tambah semangat deh buat naikin tingkat kegantengan gue, yah walau uda di atas rata-rata sih"

"Gue nggak bilang lo mempesona"

"Tapi gue tau apa isi hati lo" Laskar menatap Maya lekat-lekat dari mobil.

"Isi hati lo itu gue"

"Dan isi hati gue itu lo"

Maya menghela nafas, jantung nya mulai berdetak melebihi ritme saat mendengar penuturan Laskar.