LASKAR [ COMPLETE ] ✅

28 - CAKRA SELAMAT

⛓️H A P P Y R E A D I N G⛓️

***

Cakra menghentikan motor nya di depan rumah mewah dengan cat putih, gerbang besar menjulang untuk melindungi rumah itu.

Dua lelaki dewasa tampak berjaga di depan gerbang, dia turun dari motor, mendatangi dua penjaga itu.

"Permisi, saya ingin bertemu dengan paman Alex, ada keperluan mendesak antara saya dan dia"

Kedua penjaga itu saling bersitatap, seakan bertanya satu sama lain, apa tindakan yang akan mereka lakukan setelah ini.

"Apa kamu sudah membuat janji dengan tuan Alex ?" tanya yang satu dengan suara tegas.

Cakra terdiam, "Belum, saya pikir itu tidak perlu" ucap nya tak kalah tegas, dia harus mengakhiri semua ini.

"Pergi sana, ini bukan tempat untuk bocah seperti kamu" tegas si penjaga.

"Saya mohon, saya harus bertemu paman Alex sekarang" desak Cakra.

"Siapa nama mu?"

"Cakra, Cakrawala Dirgantara, anak dari Emillion Dirgantara dan Yosea Dirgantara" tegas nya, untuk kali ini dia harus bertemu dengan sahabat ayah nya itu, sekaligus orang tua dari Alexa.

Semua ini harus cepat berakhir.

"Saya beri tahu tuan Alex dulu"

Penjaga itu mengambil telpon dari saku nya, menelpon orang di sebrang sana, sesekali menyebut nama Cakra dan nama orang tua Cakra.

Setelah menunggu se perkian menit,
penjaga itu selesai bertelpon-an entah dengan siapa.

"Kembali lagi lusa, itu perintah yang kami dapat"

"Tapi ini penting, kenapa tidak sekarang saja ?!" lagi-lagi Cakra mendesak.

"Tuan Alex sedang tidak di rumah! pulang dan kembali lagi lusa, sesuai perintah nya kami di larang menyakiti anda"

Cakra berdecak kesal.

Mungkin ini juga alasan kenapa dia tidak ikut kegiatan Persami lusa, selain menjaga Dara, alasan kuat untuk dia tetap tinggal adalah tuan Alexander ini.

Dia harus mendapat penjelasan tentang kutukan yang ada dalam diri nya, ini harus di selesai kan secepat nya, cukup Alexa yang menjadi korban, cukup untuk Alexa dan orang tua nya dia menjadi gila karna terpukul oleh kenyataan selama beberapa waktu. Gadis yang dia anggap sebagai adik yang wajib dia lindungi dan orang tua yang menjadi alasan nya hidup di dunia ini, cukup mereka yang Tuhan panggil secepat itu dari hidup nya.

Jangan lagi, dia tidak siap, lebih baik dia yang menyusul dari pada harus mengalami kejadian yang serupa lagi.

Akhir nya Cakra mengalah, "Baik lah, lusa saya akan kembali kesini, jangan buat alasan lagi, saya akan bertemu dengan paman Alex, tuan Alex."
Setelah berkata begitu, lelaki itu pergi, memakai helm nya dan menaiki motor, lalu melesat meninggalkan penjaga yang masih menatap nya hingga hilang dari pandangan .

Dari posisi mereka , penjaga itu bertanya.

"Kenapa tuan Alex menyuruh kita melakukan itu pada pemuda tadi ?"