30 - AWAL DARI KUTUKAN ITU

450 49 27
                                    

"Hidup itu drama, dan tugas kita adalah berperan sebaik mungkin sesuai skenario nya."

-tiohana

***

Cakra memeriksa ruang kerja Emilion dulu , dia berfikir akan bisa menemukan sesuatu yang berguna untuk menyudahi masalah nya ini .

Sudah satu jam lebih dia memeriksa ruang kerja sang papa , sekarang yang lelaki itu dapat hanya rasa lelah, dan tidak terbayar oleh apapun, Cakra sedikit heran kenapa di ruang sepenting ini tidak ada hal penting yang di simpan.

Dengan rasa kecewa dia keluar dari ruangan , ruang yang sudah lama tidak di tempati namun masih bersih karna selalu di bersihkan setiap minggu nya.

Hendak pergi namun langkah nya tertahan saat mendengar suara benda jatuh dari ketinggian.

Brakh

Dengan cepat Cakra mengalihkan pandangan nya ke arah benda itu, buku.

Cakra memungut buku yang jatuh dari atas lemari, buku yang sudah kusam dan berdebu, lantas dia memanjat kursih untuk melihat apalagi yang ada di atas sana, mungkin dia bisa menemukan sesuatu lagi.

Setelah melihat keseluruhan, Cakra turun, tidak ada benda lain selain buku itu.

Cakra pergi dari ruang kerja Emilion, lalu menutup pintu.

Masuk ke dalam kamar nya dan mengunci pintu kamar, dia duduk di tepi kasur dan menatap buku itu lekat-lekat.

Penuh debu, kusam.

Dengan bantuan tangan nya, Cakra membersihkan sampul buku, meniup nya hingga dia sedikit terbatuk karna debu lolos masuk ke hidung nya.

Dengan rasa penasaran dia berusaha membuka buku yang lebih mirip dengan sebuah buku diary .

Sial nya buku itu terkunci dengan pin.

Cakra mendengus, dengan kesal dia meninggalkan buku nya di atas kasur, lalu masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian dia keluar dengan rambut acak-acakan, kaos dan celana panjang.

Melihat pantulan diri nya di cermin lalu memakai jaket hitam dan segera membawa buku itu keluar dari kamar, dia akan pergi ke tempat dimana seharus nya dia mendapat jawaban dari semua pertanyaan nya.

Dia harap begitu.

Semoga Alex tidak mengecewakan.

***

Mobil nya berhenti di depan gerbang yang dia datangi tempo hari, lalu di keluar dari mobil dan meminta agar dua penjaga itu membuka gerbang.

Setelah memarkirkan mobil nya, Cakra keluar, tidak lupa membawa buku itu.

"Silahkan masuk, Cazel akan mengantar mu ke tuan Alex, dia sudah menunggu dari tadi" ucap Karel dengan penuh ketenangan.

Cakra mengangguk, "Terimakasih paman ."

Cazel, salah satu anak buah Alex, mengantar Cakra ke taman halaman belakang rumah.

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang