24 - BELUM SAAT NYA

517 63 15
                                    

"Iya, gue yakin kalau papa lo yang paling bersinar, orang-orang percaya kalau bintang itu bentuk dari orang yang udah meninggal , tapi gue belum yakin sebelum gue alami sendiri May"

-Laskar

***

Mereka sudah sampai di depan gedung , keluar dari mobil dan segera masuk, menuju ruang rawat Dara, untuk yang ke sekian kali nya.

"Dingin ?"

Maya kembali ber tanya, sudah beberapa kali dia melontarkan pertanyaan itu, mencair kan suasana yang beku.

"Nanya itu terus, kalau iya, emang lo mau dan ngizinin gue buat make lagi ?"tanya

Laskar tetap menatap kedepan tanpa menoleh, baginya Maya aneh, sekedar memakai Hoodie yang sama apa masalah nya ?

"Nggak" jawab nya datar.

"Ya uda"

Hening.

Mereka tiba di depan ruangan yang menjadi satu-satunya tujuan saat ini. Maya melihat dari kaca jendela, sementara Laskar sudah memegang kenop pintu dan dalam hitungan detik siap membuka nya.

"Eh Kar"

Suara Maya membuat aktivitas lelaki itu tertahan, Laskar menghadap Maya heran, "apa ?"

"Sini deh" panggil Maya, Laskar menurut dan beralih ke sana.

"Apa ? liat apa dari jendela ?"

Maya menarik ujung lengah baju lelaki itu, sehingga Laskar mendekat, dan jarak antara mereka menipis.

"Lo kenapa?"

Bukan nya malah melihat ke dalam jendela, Laskar malah menatap Maya lekat-lekat, dan Maya menganggap Laskar ini lemot.

Ketahui lah, jantung Laskar seperti ingin copot detik itu juga, menatap Maya adalah hal fatal bagi jantung nya.

"Bukan gue yang harus lo liat, tapi itu"

Laskar mengedip saat Maya menyelesaikan perkataan nya, oke, kali ini dia harus fokus, tidak boleh salah fokus, bisa-bisa jantung nya benaran copot nanti.

"Siapa tu?" tanya Laskar menatap jendela.

"Itu Cakra, mending kita nggak usah masuk dulu , bi-"

"Gak, gue mau masuk sekarang" potong nya membantah, siapa yang peduli ada Cakra di dalam sana ?

"Keras kepala! biarin Cakra dul-"

"Cakra kenal Dara?"

Maya membulat kan mata nya, mengingat jika Cakra ada di dalam sana dan Dara ? lalu Laskar yang terlihat tidak suka dengan pemandangan ini ?

Seingat nya Laskar hanya bercerita cuma dia dan Laskar yang tau, tapi sekarang ?

Maya bingung.

Laskar berfikir keras, mencari alasan atau mungkin akan bercerita sekarang tentang semua nya.

"Ada yang gue tau dan lo gak tau May, tapi pas waktu nya uda tepat, gue janji apa yang gue tau bakal lo tau"

Mendengar ini Maya mengernyit.

"Rahasia?"

Laskar mengangguk.

Maya terdiam, dia tau posisi nya, tidak ada yang spesial, dia tau batas dan dia sadar apa itu arti privasi.

"Maaf May"

"Buat apa ?"

"Gue belum bisa kasih tau lo"

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang