LASKAR [ COMPLETE ] ✅

29 - PERSAMI

"Jika tertidur membuat mu tenang, maka tidur lah"

***

Pukul 07.15

Maya duduk di kursih meja makan sendirian, hanya ada dia dan bi Qori - pembantu rumah tangga yang baru di pekerjakan Jason semalam- di rumah, pagi-pagi sekali Jason dan Emily sudah pergi ke kantor untuk bekerja.

Sedang kan Bianca tidak pulang semalam, dia menginap di rumah teman nya, dengan alasan mengerjakan tugas.

Maya meneguk susu vanila nya, mengoles selai coklat ke selembar roti tawar lalu mengunyah.

Hari ini mereka akan melaksanakan persami.

Semua sisiwa/i berkumpul di halaman pukul 08.00, hampir seluruh murid kelas 12 ikut serta acara ini.

Beberapa siswa/i yang tidak ikut akan di beri tugas sesuai mata pelajaran hari itu, termasuk Cakrawala .

"Non, ada teman nya di depan, kata nya mau jemput non"

Bi Qori datang dari arah pintu depan,
Maya meneguk susu hangat hingga dasar, lantas berdiri.

"Makasih ya bi" dia tersenyum, di balas dengan senyuman bi Qori.

"Kalau gitu bibi ke dapur ya non"

Maya mengangguk, gadis itu segera beranjak dari duduk nya, pergi menuju pintu utama.

Keluar pintu dan mendapati manusia yang seharus nya tidak ada di hadapan nya saat ini.

"Eh kok lo ? Nanda mana ? kan gue di jemput Nanda ?" Maya menatap pemuda di depan nya lama-lama, dia membuat janji dengan Nanda semalam, tapi kenapa lelaki ini yang malah datang .

"Nanda nya cosplay jadi gue" jawab Laskar sekena nya.

"Mending lo ke sekolah duluan deh, gue berangkat sama Nanda" gadis itu mengerakkan tangan di udara, membentuk gerakan layak nya mengusir anak ayam.

"Enak aja lo ngusir-ngusir, ini rumah, rumah siapa hm?" Sanggah Laskar cepat, lelaki itu menaik kan dagu nya.

"R-Rumah gue"

"Ya udah, karna ini rumah lo, gue kan jadi tamu, tamu itu gak boleh di usir, nggak sopan" Laskar menoyor jidat perempuan di depan nya pelan.

Maya memukul kuat lengan lelaki itu, Laskar meringis, itu lucu, dan tidak menyakitkan.

"Gue tau tamu harus di hormati, tapi lo kan tamu nggak di undang"

"Stop bacot, ini udah jam setengah delapan, nanti kita terlambat kan bisa kena omel sama guru-guru lak-"

"Uda di bilang gue sama Nanda" potong Maya masih dengan pendirian yang sama.

"Nanda uda di jemput Wisma dari jam 7 tadi"

Mata gadis itu melotot, "Bohong lo"

Laskar menyilang kan tangan nya di depan dada membentuk huruf X yang besar, "Enggak" ucap nya sambil menggeleng.

"Gue telpon dulu, lo gak bisa di percaya" Maya mengeluarkan handphone nya dari saku jaket, lalu menelfon nomor Nanda.

"Tut..tut..tut..tut.."

5 menit.

"Gak di angkat, tapi nyambung"

Dia beralih menatap Laskar yang kini melipat tangan nya di depan dada sambil bersandar di dinding.

"Gue itung sampe tiga, jawab yes or no" aba-aba Laskar.

Lelaki itu memejamkan mata nya.

"Satu"