31 - HAL YANG SEDIKIT BERBEDA

463 43 30
                                    


⛓️H A P P Y R E A D I N G⛓️

***

"Lo duduk sama gue"

Sedari tadi Laskar selalu mengucapkan kalimat pemaksaan itu pada Maya, gadis itu hanya bisa mendengus dan sesekali merotasikan mata nya, jenuh.

"Lo ribet banget Kar, Maya itu duduk di samping gue, titik pake tanda seru gak pake koma !" jerit Nanda.

Laskar menatap Nanda kesal, gadis dengan sifat seperti laki-laki ini selalu membuat rencana nya hancur.

"Lo ada masalah apa sih sama gue, ngajak ribut mulu dari tadi ?"

Nanda mendengus, "Tadi pagi lo uda culik Maya dari gue, sekarang lo mau culik lagi?" Nanda melotot.

"Eh, sekate-kate lo bilang gue nyulik"

"HEH! ITU YANG MASIH DI LUAR MAU SAYA TINGGAL ?"

Dari bawah bis Laskar menatap pak Pidi malas, "Bukan lo yang nyetir ! jangan belagu !" sorak Laskar.

"Uda May ! tinggalin aja si Laskar, dia bisa duduk sama setan-setan yang lain, dari pada kita di tinggal sama pak Pidi" Nanda menarik tangan Maya hingga gadis itu mengikut.

Laskar dan Wisma yang di tinggal, diam di tempat, "Nanda gue itu keras kepala, si Maya malah kebalikan nya" Wisma mengedikan bahu, lalu beranjak naik ke bis.

Sebelum duduk di bangku nya, Laskar menatap Nanda kesal.

Mencondongkan badan nya ke Nanda, lalu berbisik lelaki itu berbisik , "Gue gangguin lo, gue duduk di belakang lo" lalu Laskar beranjak ke bangku nya.

Nanda merotasikan mata nya, namun ada senyum yang terselip di bibir nya.

"Hm, Laskar bilang apa Nan?" tanya Maya yang duduk nya di dalam.

"Biasa lah, lo kek gak tau Laskar aja"

Alis Maya menekuk, "Emang Laskar gimana ?"

Nanda menghadap Maya, "Laskar itu-"

"Laskar itu ganteng, baik hati, dermawan, kaya, imut, manis kek gula, eh ralat, melebihi gula dan tidak sombong"

Bukan, bukan Nanda yang berkata seperti begitu, tapi si pemilik nama yang kepala nya menyembul dari sela belakang bangku.

"Dih, kepedean amat lu jamet"

"Katarak mata lo Nan, tanya ama Maya, gue ganteng kan May" Laskar menaik turunkan alis nya.

"Emang lo liat buaya darat kek Laskar itu ganteng May?"

Maya memegang jidat nya, "Nggak tau." jawab nya.

"Pindah deh Nan, gue mau duduk di bangku lo" Laskar memelas.

"Nggak" Nanda menolak dan menatap kedepan.

"Lo gak mau habisin waktu lo sama kesayangan lo ini?" Laskar menunjuk Wisma yang dari tadi diam sambil bermain game di handphone nya.

"Sekali nggak tetap nggak"

"Keras kepala banget lo" Laskar menghadiahkan toyoran ke kepala Nanda.

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang