01 - AWAL DARI KITA

3.2K 222 47
                                    

"Malas banget liat papan rata di tabur tinta."

***

Disinilah Laskar.

Berjalan dengan santai disaat semua siswa siswi berlari, dan ya, tak jarang lelaki itu di pandangi sepanjang detik yang berlalu.

Mata pelajaran pertama akan segera di mulai, namun niat Laskar untuk mengikuti pelajaran tampak tidak ada sepersen pun. Seakan sekolah ini adalah milik nya, dan dia yakin jika nanti akan lulus dengan nilai terbaik. Baiklah, semua tau jika itu tidak akan terjadi, tapi kita tidak boleh berpikiran buruk sebelum bukti ada di depan mata.

Saat ini koridor sekolah sudah sangat sepi, seperti nya hanya ada dia sekarang. Dan itu lah dia, siapa yang perduli dengan jam mata pelajaran pertama ? jangan sebut nama Laskar jika seseorang bertanya seperti itu, karna Laskar tidak akan mau tau dengan suatu hal yang dia sebut 'membosankan.'

"Malas banget liat papan rata di tabur tinta."

***

"Pak cepatan dikit ya"

Maya melipat tangan didepan dada, nada gadis itu sangat gelisah, sesekali dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan. Ini tidak menarik, lima menit lagi pagar akan ditutup, dan jika hal itu sampai terjadi, dia akan bertemu dengan lapangan upacara, oh ya, jangan lupakan tiang bendera sebagai pelengkap.

"Baik non, tapi saya juga akan hati-hati, nanti non Maya kenapa-napa" Pak supir menambah kecepatan mobil, namun tetap menyeimbangkan dengan ramai nya lalu lalang kendaraan. Maya menghela, dia sedikit pasrah.

Dia mengetuk-ngetuk benda apapun yang sedang dia jadikan alas tangan, terus berharap jika ketelatan tidak dia temui hari ini.

4 menit kemudian, mobil itu berhenti didepan pagar yang sedikit lagi tertutup sempurna.

"Maya duluan pak, hati-hati di jalan pak"

Maya buru-buru keluar dari mobil, lalu berlari masuk kegerbang sekolah tanpa peduli apapun lagi.

"Makasih pak" ucap gadis itu dengan bersemangat, dia memberi senyum terbaik. Joni, satpam sekolah yang tak pernah absen melihat gadis dengan rambut di kuncir kuda itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Nasib baik kamu nak, datang 4 menit lebih cepat" gumam satpam itu sambil memegang pagar besi dan segera menutup nya.

Maya berlari di sepanjang koridor, berharap guru kelasnya belum datang.

Dan lihat kebawah, gadis itu melupakan ikatan tali sepatu nya yang tidak teratur.

***

Laskar masih berjalan dengan langkah yang sama, merasa bangga karna sebentar lagi dia tiba dikelas, namun mata Laskar sedikit menyipit saat melihat murid perempuan yang belum pernah dia jumpai, bahkan belum pernah dia lihat sebelum detik ini.

Gadis itu sedang berlari, hal ini membuat Laskar sedikit kesal.

Kalau bisa jalan kenapa harus lari, ck.

Pikir nya seraya menaikkan bahu.

Baiklah.

Bad luck.

Sangat buruk.

Tanpa sengaja Maya menginjak tali sepatunya hingga -

Bruk !

Gadis itu hilang keseimbangan, jatuh menimpa lelaki asing yang
baru dia jumpai hari ini dengan ketidak sengajaan, dan sekarang persis di depan matanya, sangat persis.

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang