34 - PERUBAHAN WISMA

399 42 30
                                    

⛓️happy reading⛓️

***

Sesuai aba-aba pak Pidi, buk Nini dan Pak Pendi, angka tim yang terpilih duluan harus maju dengan sesuatu yang bisa menghibur mereka semua.

Semua menunggu dengan jantung yang berdebar, pasal nya semua masih bingung dengan apa yang akan mereka tampilkan dalam hitungan menit lagi.

Tentu, semua berdoa agar mereka tidak mendapat panggilan di awal dan ada yang berharap jika mereka tidak di panggil untuk maju.

Kini Maya sudah duduk diam di samping Laskar, dari posisi ini dia memperhatikan sahabat nya yang juga tampak membeku di samping Wisma.

Maya turut prihatin, dia tau bagaimana rasa nya satu tim dengan orang yang sedang bermasalah dengan diri nya sendiri.

"Woi"

Laskar melambai-lambaikan tangan nya di depan wajah Maya yang tampak melamun .

"Hm?"

"Kita mau nampilin apa?"

"Itu yang gue nggak tau, lo bisa apa?" tanya Maya balik, Laskar tampak berfikir.

"Suara lo bagus nggak?" tanya Laskar.

"Gue, gua nggak tau" Maya menggeleng.

"Lo tunggu di sini, nanti gue balik lagi"

Laskar memberi aba-aba pada gadis itu lalu pergi, Maya hanya mengangguk, yang perlu dia lalukan hanga duduk diam dan menunggu lelaki itu datang kembali.

Sambil menunggu dia kembali memperhatikan Nanda dan Wisma yang dari tadi hanya diam, diam dan diam.

Beberapa detik kemudian Laskar kembali, membawa gitar di tangan nya, Maya yang melihat ini berfikir, apa dia bertanya suara gadis itu bagus atau tidak untuk bernyanyi di depan orang ramai ?

Laskar kembali duduk, dia memangku gitar nya,"Gue main gitar lo yang nyanyi, gimana? ide gue cakep kan?" Laskar menaik turun kan alis nya, merasa bahwa ini adalah hal ter jenius yang pernah dia pikirkan.

"Tapi suara gue jelek" tolak Maya, dia tidak ingin mempermalukan diri nya sendiri.

"Alasan lo aja"

"Suara lo yang bagus lo aja yang nyanyi"

"Terus pas gue nyanyi sama mainin gitar, lo mau diam kek patung di depan? yang benar aja May"

Laskar merotasikan mata nya, ini benar-benar menggemaskan dan terdengar konyol.

"Ya, ya enggak gitu juga" Maya menggaruk tengguk nya.

"Pokok nya lo nyanyi gue main gitar, titik nggak pake koma, nggak pake bantah."

"Gue malu bodo"

"Ngapain harus malu"

Maya bertanya-tanya dalam hati nya, apa yang di katakan Laskar benar, kenapa harus malu ? toh ini cuma tampilan kecil.

"Untung gue bawa gitar"gumam Laskar.

"Jadi mau nyanyi apa?" tanya Maya, gadis itu tampak gugup.

"Jangan gugup, kan ada gue"

"Ada atau nggak ada lo, gue juga gugup" jawab Maya ketus.

Laskar mengira Maya akan blushing setelah mendengar kata-kata nya yang terangkai sempurna, namun kebalikan nya, dia merutuki diri nya dalam hati.

 LASKAR [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang