(18) Toko Sepatu

94 20 6
                                    

-Happy reading-

please vote if you know how to respect author's work!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

please vote if you know how to respect author's work!

••••

"Daf.."

"He.em.. kaning apa, Ra?"

"Sibuk, nggak?"

"Nggak begitu, sih. Tapi sekarang lagi beres-beres kamar aja."

"Ohh.. nanti kalo udah selesai boleh nggak minta tolong?"

"Apaan?"

"Nganter.."

"Maring nangdi?" (Kemana).

"Mall? Sepupu ku yang disini ulang tahun, mau ngado rencananya."

"Motor lo bermasalah?"

"Emm.. nggak juga, sih. Cuma nggak mau sendiri aja. Mau, ya?"

Daffa diam sejenak sebelum menjawab, sebenarnya hari ini dia sedang malas kemana-mana. Dia sudah berniat untuk malas-malasan di kamar kost-nya dengan cara tidur, rebahan, intinya melakukan lazy things. Rencananya benar-benar sudah mantap terbukti dari dirinya yang belum mandi padahal sekarang sudah pukul sepuluh pagi. Selain itu, belakangan ini kepalanya juga jadi sering sakit lagi. Kalau sudah lama-lama berada di luar rumah, intinya melakukan suatu aktivitas yang berlebihan, kepalanya akan terasa nyut-nyutan hingga rasanya sampai ke bola mata.

Padahal, dirinya juga ada keperluan yang harus dibeli untuk keperluan kuliahnya. Dan itu harus dibawa saat perkuliahan besok pagi. Mau titip ke Chandra, sayangnya cowok itu sudah prepare bahkan sebelum mereka kembali ke Semarang. Kalau begini, mungkin menerima ajakan Zahra ke mall mungkin bisa jadi pilihan.

"Sorean tapi, ya? Soalnya gue belum beres bersihin kamar. Berdebu banget."

"Oke. Nanti kabari aja. Anyway..."

"Kenapa?"

"Mau dibantuin beresin kamarnya?"

"Lo lupa kost gue kost khusus cowok?"

"Oh iya.. yaudah kalo gitu. Sampai ketemu nanti sore, Daf."

"Oke."

Daffa meletakkan hp nya di atas lemari kecil yang tingginya hanya sebatas kepalanya, tepat disamping kipas angin mini. Lalu kembali melanjutkan bersih-bersih kamarnya yang keadaannya sudah seperti gudang terbengkalai. Banyak debu di setiap sudut, sprei juga aromanya sudah agak apek, buku berserakan tak karuan, lebih parahnya lagi mangkok dan piring yang ditumpuk jadi satu sebelum Daffa balik ke Purwokerto kemarin juga sudah seperti wadah debu halus karena lupa tak ia masukkan kedalam laci meja yang ada di kamarnya. Intinya, hari ini — diluar dari acara malas-malasannya dan juga pergi ke mall nanti sore — Daffa juga akan membersihkan ruang kamarnya yang hanya sebesar 4x4 meter persegi.

Rain In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang