(9) Tukang Gamelan

128 24 4
                                    

—Happy reading—

please vote if you know how to respect author's work!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

please vote if you know how to respect author's work!

••••

Pagi ini, Gedung Soetedjo sudah ramai akan massa. Selain banyaknya jumlah orang yang berada disekitaran gedung, para penjual jajanan juga turut andil dalam meramaikan suasana diluar gedung. Mulai dari cilok, siomay, berbagai macam es, pempek, mie ayam, bakso, sampai sosis bakar juga ada.

"Beneran udah kuat?"

"Insyaallah udah. Lagian ada Diandra sama Ailyn."

Feira mengangguk kecil. Wanita itu masih sedikit was-was jika putrinya itu masih belum pulih benar untuk menjadi panitia lomba. Bahkan, tadinya Feira sempat ingin menemui orang dari pihak instansi dan memintakan izin kalau anaknya tak bisa jadi panitia karena kecelakaan yang dialaminya tempo hari. Tapi Areta dengan baik-baik langsung menolaknya.

Selain Diandra dan Ailyn, ada juga Tara yang selalu memantaunya. Nyatanya, sedari pagi tadi sebelum berangkat ke TKP Tara sudah menjemput Areta dan memaksa berangkat bareng bersamanya. Yang hanya ditolak oleh Jaehyun karena bapak dua anak itu tidak ingin anaknya naik motor dulu karena kakinya masih luka. Akhirnya, Tara hanya mengikuti mobil Jaehyun dari belakang.

"Kalau gitu aku gabung sama panitia lainnya. Nggak enak mereka udah nunggu. Udah mulai kerja juga." Areta bicara sebelum pandangannya tertuju pada Azril. "Penanggung jawab dari sekolah lo udah datang belum?"

"Udah nunggu di loby katanya." Jawab Azril yang lantas membuat Areta mengangguk.

"Semangat bertugas." Jaehyun mengelus kepala anaknya.

Areta mengulas senyum pada sang Ayah, lalu pergi meninggalkan Azril dan kedua orang tuanya bersama Tara. Menuju ke loby gedung untuk menemui teman-teman lainnya.

"Nanti kamu ngapain aja?" Tara bertanya sambil menolehkan kepalanya ke arah Areta.

"Sedisuruhnya dari sana. Tenang aja, nanti juga dapat instruksi disuruh ini itu."

"Aku nanti di tribun."

"Gabung aja sama Ayah Bunda." Areta memberi saran.

Sampai di loby, Areta menghampiri kedua temannya yang sepertinya sedang mendapat arahan untuk melakukan sesuatu dari pihak instansi. Gadis itu menyuruh Tara untuk lebih dulu masuk ke dalam gedung, dan Tara menurut. Selepas Tara pergi, Areta berjalan mendekat ke meja receptionist dan melihat Ailyn sedang menulis daftar hadir di buku batik besar. Sedangkan Diandra sedang mengobrol bersama seorang wanita di sofa pojok.

Rain In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang