(1) A Jerk

410 49 8
                                    

—Happy reading—

please vote if you know how to respect author's work!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

please vote if you know how to respect author's work!

••••

I hate the way you act like there's nothing happen. Please, don't be a jerk to me! — Areta Z.A.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

From: Tara🌿
Bi, maaf
Kayaknya aku bakal telat deh
Jemput dimana jadinya?

To: Tara🌿
Nggak usah kalo gitu
Aku naik taksi aja

From: Tara🌿
Beneran?
Msh dimana?
Kalo udh sampe rumah kabarin

To: Tara🌿
Udh mau otw pulang kok
Oke sip!

Tidak. Areta bohong ketika dia bilang sudah dalam perjalanan pulang. Nyatanya, dia masih duduk di salah satu cafe yang ada di outlet mall. Sendirian karena temannya sudah pamit pulang lebih dulu. Tadi, Areta beserta lima temannya ada rapat guna membahas tentang persiapan acara yang akan dilaksanakan di luar kota. Kebetulan mereka menjadi panitia—yang merupakan delegasi kampus, yang nantinya akan membantu salah satu instansi yang sudah bekerjasama dengan kampus mereka, untuk kepentingan acara lomba pagelaran wayang tingkat provinsi.

Acara lomba diadakan di Purwokerto. Itu sebabnya Areta yang tinggal dan kuliah di Jakarta harus merantau ke luar kota selama dua minggu.

Tara bilang kalau dirinya akan menjemputnya karena kebetulan Areta sedang tidak membawa kendaraan sendiri. Motornya lagi dipinjam oleh sang adik karena motor adiknya lagi berobat, alias masuk bengkel karena kemarin sempat jatuh. Tara, sang pacar sudah mengabari kalau dirinya akan menjemput lima belas menit yang lalu, sebelum dia kembali mengabari kalau dirinya akan telat datang padahal gadis itu tahu, bahwa itu hanya akal-akalan Tara saja.

Mereka menjalin hubungan sudah sekitar dua tahun lamanya. Itu saat Areta menjadi mahasiswa baru, dan Tara yang sudah masuk semester tiga. Awal hubungan mereka baik-baik saja, berbeda dengan sekarang karena Areta kerap sekali mendapati sang pujaan hati berjalan dengan wanita lain. Mirisnya, wanita itu adalah temannya sendiri, Diva namanya.

Dia dan Diva satu prodi, duduk bersebelahan dan sering banget bareng-bareng. Tapi kegiatan itu memudar tatkala Areta tahu bahwa pasti ada yang tidak beres dengan Diva dan pacarnya.

Areta memilih mengemas laptop dan memasukkannya ke dalam tas. Sudah cukup lama dia berada di dalam cafe bertema monokrom itu. Lagi pula ini sudah terlalu sore, kalau tidak cepat-cepat pulang biasanya Ayahnya akan ngomel panjang kali lebar. Areta berjalan keluar mall, dan saat itulah dia menyesali keputusannya untuk memilih beranjak dari cafe, hanya untuk mendapati sang pacar sedang berduaan dengan wanita itu.

Rain In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang