—Happy reading—
please vote if you know how to respect author's work!
••••
Sejak pertengkarannya dengan Tara di malam hujan kala itu, hari-hari telah berlalu selama seminggu lebih. Mereka benar-benar break, tak ada komunikasi lagi, tak ada pertemuan lagi, dan tak ada kabar satu sama lain. Areta tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, jadi selama ini dia hanya memfokuskan diri pada belajar dan kuliah, seperti yang Azril katakan beberapa hari yang lalu.
Lomba NUDC juga sudah di mulai, dan sekarang sudah masuk hari ke empat dari total lima hari lomba. Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak pada tim debat kampus Areta, soalnya dari awal babak penyisihan tingkat wilayah yang mana terdiri dari lima babak, mereka berhasil lolos sampai pada tahap quarterfinal dimana dalam tahap tersebut yang nantinya akan maju ke tingkat nasional bertemu dengan delapan tim terbaik pilihan dari tahap-tahap sebelumnya — maju ke babak semifinal — dan kalau nanti tim Areta lolos lagi di tahap ini, maka tim Areta akan maju ke babak grand final yang mana hanya diambil empat tim terbaik dari delapan tim tersebut.
Tidak ada yang menyangka, tapi sangat bersyukur karena tim kampus mereka bisa masuk pada tahap semifinal, setidaknya sebagai tuan rumah kampus Areta tidak akan malu-malu amat kalau kalah. Ya meskipun setiap harinya kepala serasa mau pecah saat proses lomba berlangsung. Saingannya benar-benar dilatih dengan baik — bukan berarti tim mereka tidak dilatih dengan baik — yang mana membuat Areta dan Cinta — rekan debaters nya — harus berpikir dan mengerahkan seluruh ilmu dan logika yang masuk akal dalam penyampaian argumen. Lalu Salsa — sang adjudicator — dia tak ikut maju dalam proses debat, tugasnya adalah sebagai juri yang dikirim dari universitas dan melekat pada tim debat itu sendiri.
Belum lagi menunggu motion yang akan diberikan sebagai tema debat, sungguh jantung Areta benar-benar dipacu hebat karenanya. Dia hanya akan terus berdoa agar setiap mosi yang keluar bisa ia pahami dengan benar dan tidak akan salah saat menyampaikan materinya. Soalnya lagi, kalau dari awal dia sudah salah, maka akan berdampak buruk bagi tim nya sendiri karena sistemnya antara dirinya dan Cinta akan saling bekerja sama bukan debat sendiri-sendiri.
Sekarang ini, Areta dan Cinta tengah berada di sesi lomba babak semifinal. Sibuk mendengarkan dan mencatat di waktu yang sama, tentang apa yang sedang lawan debat mereka sampaikan. Waktu mereka debat masing-masing individu hanya diberikan waktu sekitar tuju menitan saja, jadi mereka memang harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Suasananya sunyi, hanya ada suara mahasiswa yang tengah menyampaikan materinya di depan pilar yang disediakan, juga sesekali suara bel yang dibunyikan untuk tanda pengingat waktu.
Areta sudah beberapa kali berdiri dan mengangkat tangan untuk memberikan argumen menanggapi apa yang lawan debatnya katakan, yang mana sistem peneyanggahan tersebut terdapat sistem dan tidak asal menyanggah dan asal memotong pembicara lainnya, namun hanya beberapa kali juga argumennya diterima. Begitupun dengan Cinta, dia juga sama. Ya begitulah debat, pokoknya, selama ia mengikuti lomba ini dia benar-benar mendapatkan pengalaman yang sebelumnya tak pernah ia dapatkan. Debat Bahasa Inggris, benar-benar baru kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In You
Romance[𝒇𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂] [𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊 𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒍𝒊𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝑽𝑶𝑻𝑬] --- "𝑰'𝒎 𝒓𝒂𝒊𝒏 𝒊𝒏 𝒚𝒐𝒖, 𝑲𝒂𝒌 𝑻𝒂𝒓𝒂. 𝑯𝒐𝒘 𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒄𝒂𝒏 𝒃𝒆 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒋𝒆𝒓𝒌 𝒕𝒐 𝒎𝒆?" "𝑰'𝒎 𝒔𝒐 𝒔�...