(38) Runtuh

97 13 10
                                    

Happy reading—

please vote if you know how to respect author's work!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

please vote if you know how to respect author's work!

••••

[I suggest you to listen to Runtuh by Feby Putri ft. Fiersa Besari 🎶]

~

To: Diva
Div, bisa ketemu?
Ada yg mau gue tanyain
Gue tunggu sampe jam 3 di cafe deket kampus, gue harap lo mau datang

Pesan itu Areta kirimkan pada Diva sejak satu jam yang lalu. Seperti yang dia katakan pada Diva, Areta butuh ketemu sama Diva dan menanyakan langsung apa yang beberapa hari ini ia simpan dalam otak sendirian. Fakta bahwa ternyata Tara adalah seorang nasrani, Areta hanya ingin tahu alasannya kenapa Tara tega membohonginya selama ini.

Kenapa harus Diva, karena Areta yakin kalau temannya itu pasti tahu sesuatu yang tak dia ketahui. Melihat dari jawaban chat dari Diva kemarin di hp sang kekasih, Areta sadar satu hal. Diva sudah tahu fakta bahwa Tara bukanlah seorang muslim. Entah sejak kapan, makanya Areta ingin mengulik fakta. Meski jujur dia takut banget kalau fakta sebenarnya akan lebih membuat hatinya tambah sakit.

Areta sudah ada di cafe yang dimaksud sejak tiga puluh menit yang lalu, dan setengah jam lagi sudah jam tiga. Sudah agak putus asa karena Diva tak kunjung datang, seketika hatinya lega karena melihat Diva baru saja datang dan masih berada di luar memarkirkan motornya. Saat Diva masuk dan mencari dirinya, Areta angkat tangannya agar memudahkan Diva melihat dirinya yang sudah duduk di salah satu bangku yang dekat dengan kaca transparan.

"Sori lama, gue ada urusan bentar tadi."

Areta mengangguk kecil dan menyuruh Diva duduk. "Mau pesen dulu nggak?"

"Langsung aja nggak papa. Mau tanya apa sampai-sampai lo mau hubungin gue duluan dan ngajak ketemuan."

Areta menarik napas sejenak dengan tatapan tertuju pada tangannya yang memegang cantelan cangkir di atas meja. "Kak Tara... sedekat apa lo sama dia? Please jawab yang jujur."

Diva yang melihat wajah sendu milik temannya itu pun merasa kalau pasti ada yang tidak beres sudah terjadi. Mau sekarang tidak sedekat dulu saat mereka masih berteman dan kemana-mana bisa selalu bareng, Diva masih paham sifat Areta. Gadis yang penuh dengan ke-overthinking-an di kepalanya.

"Gue emang deket sama pacar lo, tapi kita nggak ada hubungan apa-apa."

"Beberapa hari yang lalu..." Areta memulai ceritanya dengan perasaan kacau. "...lo dapet chat dari nomor Kak Tara yang ngomongin tentang gelang rosario lo yang ketinggalan di mobilnya, kan?"

Rain In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang