Chapter 42: Diretas

1.9K 262 19
                                    

"Guest star-nya siapa nih?"

"Gue denger-denger sih Kunto Aji sama Nadin Amizah."

"Buset. Serius lo, Mar?"

"Iya lah. Keren banget gak sih OSIS angkatan sekarang?"

"Sekelas mereka loh yang ngisi. Tapi gak heran sih, kita iuran aja mehong. Gak banget deh kalo guest-nya ecek-ecek."

Bara dan Mario lalu menarik dua kursi ke depan kelas setelah mendengar perghibahan pagi ini. Bara sudah bersiap memegang gitarnya. Sedangkan Mario memegang sapunya.

"Kumat deh," celetuk Vinka.

Seisi kelas sudah tahu apa yang akan mereka berdua lakukan. Yaitu akustikan. Mereka semua juga senang bernyanyi bersama untuk mengisi waktu senggang.

"Guys. Seperti yang kita tahu, Kunto Aji bakal jadi guest star di acara Heksizt Hysteria." Mario bermukadimah.

Sorak sorai menggema sekelas 12 IPS 3. Gisha tersenyum tipis. Ia tak menampik, Kunto Aji adalah salah satu penyanyi favoritnya. Semua lagu-lagunya itu liriknya sangat cocok bagi siapa saja yang sedang self healing. Gisha sendiri sering mendengar lagu-lagunya itu.

"So, mari kita simulasi konser lebih dulu. Biar besok kelas kita yang paling pecah."

"GAS LAH."

"AYO, MULAI."

"Kita nyanyi Saudade ya. Yang gak apal liriknya bisa liat di google, gak usah manja. Yang gak mau nyanyi, silahkan angkat kaki!"

Bara pun mulai memetik gitarnya. Mereka menyanyikan sebait liriknya bersama, sangat kompak.

Ubed, Ersya, Vinka dan Emma bahkan duduk berjejer di meja. Mereka melambaikan tangannya ke atas bak menonton konser betulan. Gisha hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya itu.

"Dikatakan oleh angin yang menghasilkan gelombang."

"Jadilah besar bestari dan manfaat 'tuk sekitar."

"Dikatakan awan hitam sebelum datangnya hujan."

"Biarlah aku dikutuk dan engkau yang dirayakan."

"YOK SEMUANYA! TANGANNYA DI ATAS!"

"Perjalanan... Takdir dan kenangan."

"Berselimut doa hangatnya akan terjaga."

"Selalu... Ada... Menemanimu..."

"Sampai... Kita... Dihapus waktu..."

"Jadi, jadi besar dan bestari"

"Serap, serap yang baik untukmu"

Mereka begitu menghayati lagunya. Mereka juga pasti akan merindukan masa SMA seperti ini ketika mereka semua sudah lulus nanti.

Meskipun kelas ini terkadang menyebalkan, tapi jelas akan menyimpan kenangan indah sendiri di dalamnya.

"SEKALI LAGI YOK!" pekik Mario lagi.

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang