Chapter 11: Bastard

4.5K 476 37
                                    

Reskal berjalan menatap lurus ke depan seraya membawa bukunya. Laki-laki dengan penampilan rapi itu membuat para kaum hawa yang dilewatinya berdecak kagum. Belum lagi wangi parfum yang ia kenakan, ketika siapapun yang mencium akan merasa candu dengan wanginya.

Tampak ada Nolan, Diaz, dan Milo juga yang ada di sampingnya. Ke empatnya baru saja keluar dari perpustakaan setelah mereka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru bahasa indonesia.

Empat cowok pacarable itu memang tidak pernah gagal membuat para siswi speechless.

"Lo putus sama Jessica, Lan?" tanya Diaz penasaran. Ia tahu berita itu dari Kenny, pacarnya.

Nolan mengangguk, membenarkan ucapan Diaz.

"Lah buset singkat amat. Lo sebenernya niat pacaran gak sih?" Milo menimpali.

Nolan mengedikkan bahunya. "Tau dah, gue yang diputusin juga."

"Yakin nih bukan lo yang mutusin?"

"Lo gak percaya sama gue?" Nolan menaikkan ke dua alisnya. "Tanya aja sama Jessica."

"Galau ga? Galau ga?" ejek Milo.

"Ya gak lah ribet amat," kata Nolan tak acuh. Seorang Nolan galau karena cewek? Air kolam renang sekolah ia sedot.

"Mantap, Boy."

Milo yang tingginya setara dengan Reskal merangkul sahabatnya itu. "Si Kamasya juga udah sadar diri juga kayaknya tuh, Res."

"Bagus deh. Capek gue ditempelin mulu," sahut Reskal.

"Btw lo gak kangen sama Gisha? Dua hari dia gak berangkat lo pasti kangen kan, Res? Hahaha."

Reskal mendengus. "Kangen gigi lo!"

"Sangsi gue nih. Lo kesepian kan gak ada partner bacot kaya Gisha?"

"Asal lo tau hidup gue lebih tentram kalo gak ketemu si chiken kampus," tukas Reskal.

Nolan mengernyit, menelaah maksud ucapan Reskal. Kemudia ia terbahak. "What chiken kampus? Hahaha parah lo."

"Keep halal brother."

"Haram kalo dia mah."

"Ya udah buruan lo halalin wkwk."

"Lo tau sendiri kan niat gue apaan?"

"Balas dendam terus mempermainkan tuh cewek?" tebak Milo.

"Otak kotor emang si Nolan. Bisa-bisanya ya Nolan kasih usul begituan," ungkap Diaz.

"Tapi asik kan Res?"  Nolan mengedipkan satu matanya pada Reskal. "Si Reskal nolak papanya pun gak bisa kan?"

"Gue gak yakin sih kalo targetnya Gisha."

"Lo meragukan seorang Reskal?" Reskal menatap Milo sinis.

Milo langsung menyengir kuda memamerkan deretan gigi putihnya. "Oh tentu tidak dong."

"Liat aja, tuh cewek nanti juga bakal bertekuk lutut sama gue," ucap Reskal yakin.

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang