Nolan, Milo, dan Diaz memperhatikan Reskal dengan detail. Lebih tepatnya sih ke arah leher cowok itu.
Reskal yang risih dan merasa sangat terintimidasi langsung menyemprot mereka semua.
"Apaan sih? Ngapain lo semua liatin gue kayak gitu?" gertak Reskal kepada mereka semua.
Milo mengigit sedotannya, heran. "Leher lo kenapa banyak tambalan?"
Ini tidak pernah terjadi pada Reskal sebelumnya. Bagaimana bisa leher Reskal ada dua tambalan hansaplast, di tangannya juga. Mencurigakan.
Nolan dengan iseng menyentuh leher Reskal, namun dengan cepat Reskal menepis."Ini lagi, apaan sih lo," berang cowok itu.
"Sangat membagongkan," komen Diaz.
Nolan dan Milo mengangguk.
"Cepet bilang ke kita siapa pelakunya?" tembak Nolan tepat sasaran.Bagai petir di siang bolong, ucapan Nolan langsung dengan mudah dimengerti oleh sahabatnya.
"Ma-maksud lo itu c*pang?" tanya Milo polos.
"Ah masa sih, coba gue liat." Diaz mendekatkan wajahnya ke leher Reskal memperhatikan.
Aneh. Padahal kan tertutup hansaplast, tapi entah bagaimana mereka bisa mengindikasikan kejanggalan itu.
Reskal akhirnya pasrah jika sudah begitu. Toh ini bukan sesuatu yang memalukan. Dan yang jelas ini sebuah ketidak sengajaan.
"Haha keren gak?"
Nolan menggeleng cepat. "Mana ada keren orang ketutupan."
"Terus kenapa lo bisa tau?" Reskal memicingkan matanya.
"Ya aneh aja lah. Siapa pun yang liat itu ya pasti mikir negatif. Apa lagi di leher."
"Bener banget tuh kata si Nolan. Masterpiece siapa tuh, Res?" tanya Diaz.
"Menurut lo?"
"Jangan bilang itu karyanya si mba Badai?" tebak Milo yang langsung diangguki Reskal.
"Hmmm."
"ANJIR!" Milo langsung menutup mulutnya. Seketika penghuni kantin kini meliriknya. "Ck, ngapa lo pada liat-liat? Kayak gak pernah liat orang ganteng aja. Biasa aja dong," beonya pada orang-orang.
"Sok ganteng banget lo bule," sela Diaz.
"Btw gimana? Enak?" Nolan menaik turunkan alisnya menggoda Reskal.
Reskal membuang napas kasar.Boro-boro enak, terbantai dia. "Gak ada enak-enaknya sama sekali. Sakit ck."
"Ahh cemen. Lo belum tau aja si Diaz noh," Nolan menunjuk Diaz menggunakan dagunya. "Gak tau lah sebanyak apa punya dia karena ulah Kenny."
Diaz menepuk-nepuk dadanya bangga. "Cowok sejati!" pamernya.
"Alah taik lo. Cowok sejati mana ada main make up make up-an," cecar Reskal.
Kemarin, Reskal melihat insta story Kenny yang sedang review hasil make up-nya. Awalnya Reskal tidak ngeh bahwa yang menjadi modelnya adalah Diaz. Karena keterampilan Kenny yang sangat pro, membuat siapapun tidak akan menyangka bahwa laki-laki itu sangat mirip dengan wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESHA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[TERBIT] Heksanetz, akun lambe turahnya SMA Heksadistira, yang awalnya diciptakan untuk keseruan para siswa-siswi namun secara mendadak menguak rahasia terbesar Gisha yang selama ini ia tutupi. Karena berita yang tersebar di Heksanetz itu lah semua...