Chapter 72: Terjebak

3.6K 298 23
                                    

Lampu kembali menyala. Kepala Gisha keluar dari jas Reskal dan menatap ke sekeliling. Akan tetapi tangan gadis itu masih melingkar nyaman di perut Reskal.

Hingga suara bariton menyadarkan ke duanya.

"Kalian lagi apa?" tunjuk Milo shock.

Sontak Gisha langsung melepas pelukannya itu dengan pipi yang merona.

Reskal mendengus karena kehadiran tiga sahabatnya yang sangat merusak momen. Apa lagi Gisha kini langsung ngacir begitu saja tanpa sepatah kata.

Nolan, Milo, dan Diaz sendiri setelah Alma membeberkan fakta besar, mereka langsung mencari Reskal. Cowok itu harus tahu berita ini secepatnya.

"Ada apa?" tanya Reskal ketika sadar raut serius di wajah ke tiga sahabatnya.

"Lo pasti gak akan percaya sama apa yang bakal kita kasih tahu ke lo," ucap Diaz semakin membuat Reskal sangat penasaran.

Kening Reskal mengerut. Ia memandang ke tiganya satu persatu. Apa lagi Nolan. Cowok yang biasanya terkesan tenang dan santai kini tampak cemas.

"Emang ada apa sih?"

"Vinka sama Mario," beo Nolan.

"Maksudnya?" Reskal semakin tidak mengerti. "Please ceritain ke gue jangan setengah-setengah!"

"Dia pelakunya," papar Nolan.

Diaz mengangguk, meyakinkan Reskal. "Dia yang udah neror Gisha selama ini."

"Alma yang udah beberin semua kejahatan Mario sama Vinka. Ternyata mereka sangat mengerikan dan berbahaya," Milo menambahi.

Sontak mata Reskal membulat. Tangannya mengepal secara refleks. Darah mendesir naik ke wajah cowok itu.

"Vi-Vinka?" Reskal menggeleng. "Gak mungkin dia."

"Semua udah ada buktinya, Kal! Alma sama kembaranannya, si Yola, selama ini ngumpulin bukti-bukti itu!" bentak Nolan.

"Sekarang ajudan papanya Gisha lagi keliling nyari Vinka. Kemungkinan dia hadir malam ini."

"Bener kata Diaz. Mending sekarang lo lindungin Gisha, Kal. Jangan sampe dia sendirian. Kita gak tahu apa aja yang bakal Vinka lakuin ke Gisha nantinya."

Reskal mengangguk, laki-laki itu pun tampak berlari kelimpungan mencari Gisha.

Reskal benar-benar shock. Selama ini pelakunya ternyata ada sangat dengan mereka. Tentang Mario. Reskal baru sadar, ia memang pernah melihat Mario selalu menghindari cahaya matahari. Bahkan saat olahraga pun Mario tampak tidak ikut turun ke lapangan.

Setiap di luar sekolah, Mario memang selalu memakai pakaian tertutup. Kulitnya begitu sangat sensitif dengan sinar matahari, makanya ia juga sering memakai payung hitam.

Perihal kerjasama Mario dan Zena, Mario sengaja memakai pakaian tertutup agar Zena tidak tahu jejaknya. Karena Mario tahu, Zena pasti akan diintrogasi oleh pihak-pihak Gisha.

Kalian tahu sendiri Mario begitu nyentrik. Apa lagi perihal skin tonenya. Bisa-bisa Zena bilang bahwa orang yang bekerja sama dengannya adalah cowok albino dan sangat putih, jika Mario tidak menutup tubuhnya.

Tidak. Mario dan Vinka memang secerdik itu. Mereka sangat rapi dan berjalan tanpa meninggalkan jejak selama ini. Tapi sayang malam ini semuanya terbongkar sudah.

Di lain tempat Gerald dan Emma kini dalam perjalanan menuju SMA Heksadistira. Gerald tampak memacu kendaraannya di atas rata-rata.

Emma telah menceritakan segalanya tentang peneror Gisha itu kepada Gerald. Laki-laki itu jelas sangat murka dan terkejut. Tenyata Vinka selama ini adalah adik kandung Adnan. Gadis itu sengaja mendekati Gisha untuk memudahkannya membalaskan dendam.

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang