Chapter 21: Jaga Jarak

3.2K 395 37
                                    

You can't say please, thanks and sorry? Just get out.
The world doesn't need your existence.

***

        Empat hari sudah setelah kejadian di toilet itu. Empat hari itu juga Reskal merasa Gisha berubah drastis.

Gisha menghindarinya seolah tidak terjadi apa-apa. Saat Reskal mengajak berinteraksi, gadis itu selalu menghindarinya. Reskal bahkan sampai melakukan berbagai macam modus dengan cara mencari masalah dengan cewek itu.

Tapi tahu apa responnya? Gisha hanya diam dan menatap Reskal tajam, tanpa menjawab apapun.
Gisha menjadi sosok yang lebih dingin dari sebelumnya. Seolah Reskal itu sesuatu yang wajib ia black list.

Reskal membanting ponselnya ke meja. Ia tidak peduli jika ponsel itu akan rusak nanti.

Ke tiga sahabatnya terhenyak. Milo mengusap dadanya yang berdenyut akibat efek bantingan itu. Diaz dan Nolan saling pandang, kemudian angkat bahu.

Kondisi Reskal saat ini sangat buruk. Cowok itu uring-uringan dan emosinya tidak stabil. Perlakuan Gisha kepadanya itu sangat mempengaruhinya sekarang.

Bagaimana bisa ia diabaikan seperti ini. Apa Gisha lupa, empat hari yang lalu ia menangis di pelukannya, seakan sangat membutuhkan Reskal. Lalu sekarang ini apa?

Gisha menganggap seperti tidak terjadi apa-apa. Apa Reskal menanggapi hal itu terlalu berlebihan? No!

Gisha sudah mengetuk keras diri Reskal, seolah menyeret hidupnya untuk mencari tahu semua hal tentang gadis itu.

Reskal ingin tahu segalanya. Meskipun Gisha tidak akan memberitahunya, akan Reskal cari tahu sendiri semua kebenarannya.
"Gisha lagi?" tebak Milo.

"Diem lo, malah pakek tanya lagi. Reskal lagi bad mood," sentak Diaz.
Nolan menyenderkan tubuhnya ke tembok karena kebetulan tempat duduknya ada dipojok. "Gisha Gisha... Sejauh gue kenal Reskal, baru kali ini gue liat dia sangat terpengaruh sama cewek."

"Lo mau cerita gak Res sama kita? Kita udah siap banget nih dengerin cerita lo," tawar Milo.

"Dia buang gue seenaknya, anjing!" umpat cowok itu.

Ke tiganya bingung untuk merespon apa.

"Gisha punya cowok lain?"

"Ssstt. Cowok lain? Emang Reskal cowoknya Gisha, Mil? Dia kan cuma dijodohin," gumam Nolan.

"Ralat maksud gue bukan gitu. Kan Gisha sama Reskal sama-sama gak ada rasa nih. Terus maksud 'dibuang' itu apa?"

"Sorry to say, omongannya Nolan masuk akal. Ya maaf nih kalo nyinggung lo," ucap Diaz hati-hati.
"Lagi pula lo kan gak ada rasa. Sante aja lah."

Reskal menggebrak mejanya. Berada di antara mereka saat ini membuat suasana hatinya makin kalang kabut.
"Pusing gue!"

Ia mengambil ponselnya tadi dan keluar dari kelas.

"Res lo mau kemana?!" Milo hendak mengejar Reskal, akan tetapi Nolan menahannya.

"Biarin. Biarin dia tenang dulu," ujar Nolan.

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang