Prolog+Trailer

39.4K 1.9K 576
                                    

Jangan lupa follow
Instagram: @carmelizeee dan @nrmaliitaa_
TikTok: carmelize_

Maaf ya judul trailernya belum sempat diganti jadi RESHA. Judul awal sebelumnya emang Intact but Fragile hehe. Nanti aku bikin trailer baru kalo ada waktu. Ditonton ya biar makin kerasa feelnya<3

Kalau ada kesalahan atau sesuatu yang menyimpang, jangan sungkan-sungkan koreksi ya!💘

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Detik Sport: Prestasi gemilang kembali diraih oleh atlet rhythmic gymnastics asal Indonesia, Pelangi Gisha Kayana, di Diadem Cup Rhythmic Gymnastics. Gisha yang merupakan siswi SMP Mahatma ini mengikuti kejuaraan yang digelar di Berlin, Jerman, pada akhir November 2014.

Gisha yang berasal dari Achiraprabha Gymanstics Club, dipilih untuk mewakili Indonesia di ajang kejuaraan Olympiapark tersebut.

Ia berhasil menyabet medali emas usai memenangi kategori ribbon apparatus rhythmic gymnastics. Sedangkan medali perunggu diperoleh Gisha di kategori rope apparatus rhythmic gymnastics.

Seorang gadis yang tengah duduk di ruangan temaram dan dipenuhi oleh berbagai macam peralatan elektronik, melempar permen karet yang baru saja ia kunyah, ke arah layar komputer.

Mata sayu dan tatapannya yang kosong seperti menerawang sesuatu. Bibir gadis itu memang diam, tapi kepalanya begitu berisik. Banyak sesuatu yang bercokol di kepalanya setiap membaca berita-berita tentang prestasi seorang Gisha beberapa tahun silam. Entah sebenarnya apa yang sedang otaknya itu rencanakan.

"Kalo nggak suka, ngapain lo liat berita-berita enam tahun lalu itu, Ly?" Cowok bertopi hitam yang berada di sebelahnya geleng-geleng kepala, heran dengan tindakan sinting gadis itu barusan.

"Permen karetnya nggak enak? Noh di bawah lo persis ada tempat sampah. Kasian banget kekasih gue dilempar bubble gum ck," tambah cowok itu. Mengambil tisu di atas meja, lalu mengambil permen karet yang menempel di layar komputer itu.

"Setiap gue liat kebahagiaan dia, gue makin semangat buat hancurin dia seperti keluarganya menghancurkan hidup gue," jawab Ly enteng.

Sahabatnya ber-oh panjang. "Tenang. Lo punya waktu satu minggu lagi dari sekarang untuk mempersiapkannya dengan matang."

"Tentu. Kita nggak bakal sembarangan melangkah."

"Lo udah benar-benar yakin akan lakuin itu?"

Ly memutar kursi putarnya, kini posisi mereka berhadapan dengan laki-laki yang sudah bertahun-tahun ia anggap seperti keluarganya sendiri.

Kening gadis itu mengerut. "Acara Heksizt Hysteria di tahun terakhir masa SMA gue adalah moment yang paling gue tunggu-tunggu dari lama."

Cowok berambut spike itu menyeringai. "Lo ternyata emang udah siap mati, ya?"

"Ayo kita mati bareng," ajak Ly tanpa dosa.

"Hahaha. Gue mau tobat dulu baru mati, ck."

"Tanggung."

Sahabat Ly memejamkan mata, mengisi oksigen ke dalam rongga paru-parunya yang entah mengapa terasa sesak. Jujur, ia ragu. Bukan ragu pada misinya, tapi ragu jika Ly benar-benar meninggalkannya untuk selama-lamanya. Meskipun begitu, ia tetap akan membantu Ly karena ia sudah berjanji akan selalu ada di belakang gadis itu.

"Ly, pokoknya gue bakal bantu lo di malam itu apa pun risikonya. Jadi, lo harus tetap hidup, oke?"

Tawa Ly berderai memenuhi ruangan dingin ini. "Gue bahkan udah mati sejak lama."

Tahu apa yang dimaksud Ly, cowok itu tak berkata banyak. Ia tahu betul bagaimana menderitanya Ly sejak tragedi enam tahun lalu itu. Lalu ia mencoba mengalihkan pembicaraan sebagai bahan hiburan untuk Ly.

"Setelah lo berhasil hancurin nama Gisha di Heksanetz, apa rencana lo selanjutnya buat malam ulangtahun sekolah kita?"

"Mau main teater sama gue?" tantang Ly.

"Oke, siapa takut?"

Ly menarik sudut bibirnya, mendekat ke arah telinga cowok itu dan membisikkan sesuatu.

"Kita akan berkolaborasi sama anak teater di acara Heksizt Hysteria. Seolah seperti manusia dari dunia paralel yang sama persis seperti mereka, padahal kita yang terlalu manipulatif."

"Hahaha gue yakin mereka akan benar-benar kebingungan membedakannya nanti ..."

*****


Istilah-istilah di cerita Heksadistira High School Series:

1. Heksanetz = Akun lambe turahnya SMA Heksadistira. Diciptakan pertama kali oleh Ly. Mulanya Heksanetz hanya untuk seru-seruan saja seperti membagikan meme dan promosi akun-akun anak-anak hitz di sekolah ini.

Tidak hanya memberi info seputar siswa sisswi yang berprestasi, Heksanetz juga menjadi alat gertak sambal bagi mereka yang melanggar tindak asusila di lingkungan sekolah seperti bully.

2. Heksizt = Sebutan seluruh warga sekolah, SMA Heksadistira.

3. Heksizt Hysteria = Acara ulangtahun sekolah yang merupakan acara terbesar tahunan di SMA Heksadistira.

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang