Chapter 37: Perwakilan

2K 283 31
                                    

Gisha membanting tubuhnya ke ranjang, meregangkan tubuhnya yang sedikit pegal. Mungkin efek karena tadi ia kurang pemanasan.

Ia mengusap wajahnya kasar. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya seraya menggigit kukunya, sepersekian detik kemudian tersenyum tiba-tiba seperti orang gila.
Tadi saat Alma mengolok-ngoloknya sangat telak dan Gisha nyaris saja menjambak dan memukul gadis itu, Reskal terus menahannya.

"Handsome and the beast?" tanya Reskal tajam. Cowok itu maju beberapa langkah mendekati Alma. Gadis itu pun menciut mundur, berjaga-jaga. "Beast? Apa lo lagi deskripsiin duri lo sendiri? Gisha secantik itu."

Alma tersenyum miring dan menekuk tangannya di depan dada. "Lo udah ngasih apa aja, Gi? Sampe rival lo bela lo mati-matian hahaha."

"Ngasih apa aja?" ulang Gisha. "Lo pengen jawaban gue yang gimana nih?" tantangnya.

"Atau jangan-jangan lo jual tubuh lo ya? Ups, sorry gue kelepasan." Alma sontak menutup mulutnya sok mendramatisir keadaan.

Gisha mengepalkan tangannya hingga buku-buku tangannya memutih.
Reskal bukannya merespon dengan marah, ia justru membuka ponselnya mencari sesuatu di galeri. Setelah menemukan sebuah foto luar biasa, ia acungkan ke udara. Lebih tepatnya di hadapan Alma.

"Lo ngatain Gisha jalang, terus ini apa?" Reskal menarik smirknya penuh kelicikan.

Alma memelototi Reskal hingga matanya hampir terlepas. Kakinya bergetar melihat foto itu. Namun mimik wajahnya masih mencoba tidak terdoktrin.

"Apa maksud lo?"

"Tampak seperti handsome and the bitch," balas Reskal tak mau kalah.

"RESKAL!" teriakan Alma menggema. Amarah gadis itu meledak.

"Kenapa gak terima hmm?"

"Lo dapet foto itu dari mana!"
Fyi, foto yang ditunjukkan Reskal adalah foto Alma sedang bersama Aldo---mantan ketua basket Heksizt. Tampak di foto itu Alma sedang bercumbu bersama Aldo di wc sekolah.

Reskal yang saat itu habis buang air, mengurungkan diri untuk keluar karena suara aneh.

Ia pun mengintip sedikit ke luar dan mendapati Alma dengan Aldo sedang bercumbu mesra. Awalnya Reskal mengutuk dua manusia itu karena bercumbu tidak lihat kondisi. Namun jika dipikir-pikir itu kesempatan emas Reskal. Lumayan bisa untuk gertak sambal bila suatu saat nanti Alma macam-macam.

"Dari tempat kejadian langsung," ujar Reskal. "Sepertinya menarik juga ya kalo gue sebar?"

Alma menghentakan kakinya ke lantai, kesal. "Lo tau? Lo cowok paling nyebelin!"

"Lo tau? Lo cewek paling munafik sedunia. Pantes lo dulu jadi ketua teater, lo sejago itu drama. Gak heran gue," balas Reskal.

"Lo bisa diem?!"

"Gue peringatin lo sekali lagi. Gak usah ngurusin orang, kalo lo gak mau orang lain ngurusin hidup lo." Reskal menjeda ucapannya sebentar. "Gue gak bakal sebar ini selama lo tutup mulut busuk lo itu mulai sekarang."

"Oh ya satu lagi, Gisha cantik valid no debat. Lo gak terima? Lo insecure? Jangan insecure lagi ya. Syukuri aja kalo lo emang jelek. Udah jelek, seenggaknya jangan busuk hati deh lo," ucap Reskal skeptis.

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang