Chapter 16: Turn On

4.9K 434 62
                                    

Reskal duduk di sebuah ruangan dengan pencahayaan remang-remang beserta kilauan lampu disko yang gemerlap. Musik DJ dengan volume yang keras membuat suasananya makin kontras.

Cowok itu menenggak sedikit vodka yang ditawari oleh sahabatnya. Tidak. Reskal hanya ingin menyicipinya sedikit. Ia tidak boleh mabuk malam ini.

Reskal yang tadinya kekeuh untuk skip, langsung otw mendengar sahabatnya yang bercerita tidak-tidak mengenai Gisha.

Reskal beberapa kali berdiri lalu kembali duduk lagi ketika melihat seorang cowok mencoba menggoda Gisha. Namun naasnya mereka malah diumpati dengan kasar oleh gadis itu. Laki-laki yang mencoba menggodanya pun langsung menciut.

Reskal kali ini jadi sedikit bersyukur dengan ke barbar-an cewek itu.
Seperti contohnya kali ini.

Gisha dalam keadaan setengah sadar mengumpati seorang pria sekitar umur duapuluh limaan.

"Apaan sih, emang gue mau sama ti**t kecil? Gila lo ya. Gak nafsu gue sama lo!" umpat Gisha kasar.

Meskipun Gisha tidak pernah melihat kemaluan pria yang dihinanya itu, namun dugaan Gisha nampaknya benar. Terbukti cowok itu berlalu pergi dengan rasa malu.
Ada lagi.

"Ngapain sih lo? Gak usah deket-deket! Mulut lo bau jigong," umpat Gisha season dua.

Parah dan sadis memang ucapan cewek itu. Membuat laki-laki akhirnya malas mendekatinya. Yang ada hanya insecure yang akan mereka dapatkan.

Reskal mengibaskan asap vape yang Nolan hembuskan. Asap Nolan itu menghalangi penglihatannya mengamati gadis dengan pakaian sexy yang sedang berjoget mengikuti alunan musik DJ bersama teman-teman gadis itu.

"Rugi banget kan Res kalo lo gak ke sini?" Diaz menyugar rambutnya seraya menenggak minuman sodanya.

"Tuh cabe busuk ngapain sih pake pakaian kaya gitu," gumam Reskal merasa risih.

Milo menepuk bahu Reskal dua kali.
"Gak pa-pa lah Res cocok banget sama dia tapi."

"Terus mau lo suruh pake apa? Gamis, Res? Jangan ngadi-ngadi ckck," celetuk Diaz.

"Halah mau pake baju apa pun, cowok mah lebih suka cewek gak pake baju haha."

Reskal melotot ke arah Nolan. "Gue gak doyan sama si chiken kampus. Bikin gue jantungan terus iya karena ulah dia. Emang dasar nggak ngotak banget."

"Jangan begitulah sama calon bini, Bro."

"Hahaha niat hati deketin Gisha buat balas dendam, ehh yang ada malah lo yang selalu kelabakan nanganin dia ya, Res."

"Meresahkan banget Gisha ya Tuhan. Bikin gue turn on nih gimana?" Nolan memperhatikan Gisha lamat-lamat dengan ekspresi dramastisnya.
Reskal menggebrak mejanya.

"Bangke! Kayak gak ada cewek lain aja lo."

"Tapi cuma Gisha yang berhasil bikin gue gini banget. Gimana dong?"

"Gue timpuk juga lo!" peringat Reskal tak main-main.

"HAHAHA."

Lagi-lagi Reskal manjadi bahan lawakan oleh sahabatnya.

"Gak usah ketawa lo pada, gak ada yang lucu."

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang