Chapter 60: Heksanetz

2.8K 291 55
                                    

      Masalah Gisha seperti tak ada habisnya. Memang heksanetz itu tidak main-main jika mengusut masalah. Belum lagi skandal Gisha terendam, kini ditambah lagi dengan berita baru yang lagi-lagi membuat heboh.

Gisha menenggelamkan wajahnya di meja dan menyumpal earphone-nya kala seisi kelas sedang menggunjingnya secara terang-terangan.

Fyi, Gerald tadi setelah membawa Gisha keluar dari kafetaria, laki-laki itu meminta Gisha untuk ganti seragam. Gerald tadi membelikan seragam baru untuk Gisha.

Gerald menjelaskan kepada Gisha dengan sangat hati-hati, agar Gisha tidak tersinggung. Gerald memberitahu Gisha bahwa seragamnya disemprot dengan mengunakan entah apa. Intinya membuat seragamnya sangat busuk dan menyengat.

Gisha jela percaya dengan ucapan Gerald. Laki-laki itu tidak mungkin membohonginya.

Lalu bagaimana bisa Gisha tidak mencium aroma busuk itu?

Semua keheranan orang-orang terjawab sudah di heksanetz.

Salah satu siswi entah siapa membeberkan fakta mengejutkan mengenai Gisha di sana.
Gisha memang selama ini cacat. Indera penciumannya tidak berfungsi. Itu membuatnya tidak bisa mencium bau apa-apa.

Tidak ada yang tahu tentang fakta itu selain keluarga Gisha dan beberapa orang terdekat. Gerald yang sudah dipercayai oleh Karel saja baru diceritakan oleh Karel beberapa waktu yang lalu. Jelas Gerald terpukul mengetahuinya. Gishanya banyak berubah setelah ia kembali ke Indonesia. Gerald tak bisa membayangkan semenderita apa Gisha selama ini.

Gisha mengalami kecelakaan saat SMP dan itu membuatnya kehilangan indera penciumannya.

Kecacatan putri semata wayang Karel Putra Haryanto memang sangat dirahasiakan. Itu sendiri demi menjaga reputasi keluarganya. Dan kini berita itu jebol ke publik.

Tentu semua orang sangat tidak mempercayainya. Bagaimana bisa Gisha selama ini ternyata cacat? Dan bagaimana bisa Gisha menipu semua orang dengan dirinya yang nyaris sempurna?

Harusnya jika Vinka, Emma, Reskal dan sahabat cowok itu teliti, mereka bisa tahu dengan kecacatan Gisha itu. Beberapa kali menunjukan kejangagalan, contohnya ketika bom asap beberapa waktu lalu. Seisi kelas mabok parah dan sesak napas, sedangkan Gisha baik-baik saja. Padahal asap itu sangat menyengat.

Vinka dan Emma membulatkan mulutnya membaca berita itu. Pantas saja Gisha selama ini aneh. Kenapa mereka yang sudah tiga tahun bersama baru sadar?

Itu membuktikan bahwa Gisha sangat melankolis memainkan perannya menjadi wanita cantik yang nyaris sempurna. Gisha terlalu pintar memainkan drama ini.

Tapi sayang hari ini boroknya terbongkar sudah.

"Lan cewek idaman lo cacat..." Milo menatap Nolan dengan mata berbinar. Lagi-lagi berita duka itu sampai ke telinga Nolan.

"Kok bisa ya dia sepinter itu nyembunyiin kecacatannya." Diaz ikut shock setelah membaca berita di heksanetz.

Nolan meneguk salivanya susah payah. Ia berkali-kali membaca berita itu dengan teliti. Berharap matanya salah membaca. Tapi heksanetz biasanya menyampaikan sebuah kebenaran.

Makin potek sudah si Nolan.

Berbeda dengan itu, Reskal meremat ponselnya setelah ia membaca berita itu juga.

RESHA  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang