Ini adalah part terakhir untuk seri JUMP!
Selamat membaca!!
Semua orang sudah cukup sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, tentang pengaturan tata letak kamera dan dan dekorasi agar terlihat sempurna. Kordinasi antar seksi yang bertanggung jawab di bidang mereka masing-masing dan beberapa orang yang juga marah-marah karena anak buah mereka tak mendengarkan instruksi dengan baik. Bahkan, beberapa orang hanya tertawa dan bercanda dengan lelucon garing sembari melihat keadaan sekitar, di mana banyak tamu dengan pakaian terbaik mereka bari saja tiba. Sebuah sambutan meriah dari blitz kamera yang menyilaukan mata.
"Dia sudah datang?" tanya Jennie yang baru saja memasuki ruangan dengan segala produk make up dan seorang perias dengan penampilan khasnya, siapa lagi kalau bukan Jessi yang sedang fokus pada objeknya saat ini.
"Siapa yang kau maksud?" tanya Jessi tanpa mengalihkan pandangannya dari kuas dan eyeshadow.
"Tentu saja tamu istimewa hari ini, wah! Kau cantik sekali Jisoo-ya!" serunya yang tak bisa menyembunyikan ekspresi takjubnya pada Jisoo yang baru saja disulap oleh tangan ajaib Jessi.
Lihatlah! Betapa bangganya Jessi terhadap hasil karyanya ini.
"Jujur, aku belum pernah melihat orang yang kurias secantik ini, bahkan jika mereka adalah orang dengan wajah cantik, tapi aku tak bisa merasakan getaran seperti ini. Ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya," jelas Jessi ketika ia mendeskripsikan pantulan diri Jisoo di cermin yang berkilau itu. Dua perempuan yang mendengarnya hanya bisa menyunggingkan senyumnya dan seseorang yang akan menjadi tokoh utama dalam cerita ini tak bisa menyembunyikan rona merah pipinya bahkan ketika ia menggunakan blush on sekalipun.
"Aku seperti bisa melihat ibuku di depanku," jawab Jisoo. Bagi siapapun yang tidak tahu, ketika potret wajah keduanya disandingkan, mereka akan mengira itu adalah satu wajah dengan nuansa foto yang berbeda. Dua kemiripan dalam generasi yang berbeda, bak pinang dibelah dua. Wajah Jisoo dan mendiang ibunya benar-benar mirip. Hanya detil kecil yang membedakannya, namun siapa yang akan memerdulikannya? Yang ada hanya keindahan dewi yang terpancar dari wajah seorang perempuan yang akan melangsungkan upacara pernikahan hari ini, dengan cinta sejatinya.
"Kau benar-benar mirip dengan ibumu, Jisoo-ya," ujar Jennie sekali lagi untuk meyakinkan. Sosok seorang Yoon Hee ada dalam dirinya.
Sayangnya, waktu untuk mengagumi kecantikan paripuna itu harus berakhir ketika ketukan di pintu mengalihkan atensi mereka. Seorang laki-laki dengan setelan tuxedo donker-nya menyembulkan kepalanya.
"Kalian sudah siap?" tanya Bobby yang terlihat tampan hari ini. Tidak lupa untuknya menyapa kekasih tercintanya yang juga memakai dress senada dengan miliknya.
&&&&
Sementara itu, di ruangan lain –di mana calon mempelai laki-laki tengah menahan debar tak karuan jantungnya. Meskipun rekan-rekannya sudah mencoba untuk menenangkannya, namun kegugupan itu tetaplah menghinggapinya hingga celetukan Chanwoo membuat Hanbin terdiam seketika.
"Tampil di depan jutaan orang sendirian kau tak gugup sama sekali, kenapa sekarang kau jadi seperti demam panggung begini? Tamu undangan bahkan tak sampai seratus orang Hyung," ujar Chanwoo. Dua orang yang menjadi rekannya selama ini menatapnya tak percaya.
"Ya, kau benar, ini sangat aneh," balas Seungri yang menyetujui ucapan Chanwoo barusan.
"Apa kau pernah menikah sebelumnya?" tanay Hanbin. Jika jawaban Chanwoo cukup memuaskan dirinya, maka ia akan mencoba untuk menenangkan dirinya. Satu detik, dua detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...