Sepertinya, pembicaraan dan quality time dengan Jisoo kemarin mendapatkan keputusan yang memuaskan. Buktinya, hari ini Hanbin datang dengan wajah paling sumringahnya dan semangat membara yang siap ia bakar di studio nanti. Bahkan Seungri yang melihatnya sampai melongo saking herannya.
"Ada apa dengan anak itu?" tanya Seungri kepada Chanwoo yang baru saja lewat. Laki-laki itu ikut menoleh dan mendapati apa yang Seungri rasakan.
"Entah, apa terjadi sesuatu yang luar biasa? Tapi, bukankah kemarin dia babak belur?"
"Kenapa?"
"Aku tidak tahu, bibirnya berdarah seperti habis dihajar seseorang," jelas Chanwoo dan kembali melanjutkan langkahnya, kursi gaming-nya sudah meronta untuk di duduki.
"Kenapa dia bisa dihajar?" Tanya Seungri masih dengan rasa penasarannya. Namun ia tak menemukan Chanwoo berada di sampingnya. Anak itu sudah tak bisa diganggu gugat jika sudah melekat di sana.
"Ingat, pekerjaanmu belum selesai! Aku benar-benar akan membuang komputermu jika kau tak menyelesaikan pekerjaanmu," tegur Seungri melihat kelakuan Chanwoo yang sangat susah untuk ia rubah itu. Kebiasaan yang sudah melekat dalam dirinya. Sama seperti Seungri yang begitu menyukai dunia bisnis. Sudah sejauh apa bisnis yang ia lakoni?
Chanwoo mencebik, "Kau bahkan akan sangat berterimakasih padaku karena keenceran otakku Hyung," ujarnya dan kembali berkutat dengan layar komputernya.
$$$$
Di sisi lain, tepatnya di Busway Corner, Bobby dan Jennie tengah asyik menyantap sarapan mereka –sandwich yang belakangan ini mencuri banyak perhatian dari semua lapisan masyarakat, begitu viral di media sosial hingga banyak artis dan idol yang juga ikut meramaikan tempat ini, menjadikan tren terbaru saat ini. Termasuk Bobby dan Jennie yang penasaran dengan sandwich ini.
"Bagaimana?" tanya Bobby tentang rasa sandwichnya.
"Tidak mengecewakan, ini sama dengan yang mereka bicarakan," jawab Jennie kemudian kembali memakan sandwichnya. Ngomong-ngomong, apa mereka tidak ketahuan makan di tempat umum seperti ini? Kenapa semua orang terlihat santai seolah tak melihat ada seorang idol di tengah-tengah mereka?
Jawabannya satu, berhasil! Dua sejoli itu menyunggingkan senyumnya ketika sukses mengelabui orang-orang dengan penyamaran mereka. Tahu bagaimana penampilan Bobby dan Jennie saat ini? Seorang laki-laki dengan kacamata kotak besarnya dan tahi lalat besar di bawah mata, juga wig berbentuk bob yang terlihat polos. Ia terlihat seperti mahasiswa teladan yang selalu membawa banyak buku di dalam pelukannya. Sedangkan Jennie, perempuan itu mengepang rambutnya dan sengaja membubuhi efek freckles di wajahnya dan pakaian yang serba kelonggaran. Tipe-tipe mahasiswa cupu yang menjadi sasaran pembullyan.
Jadi, keduanya cukup tenang menikmati sarapan mereka tanpa gangguan selain dicap sebagai pasangan cupu yang sukses menyedot perhatian beberapa orang.
"Ah, iya. Kudengar kemarin Jisoo datang ke lokasi syuting? Kenapa aku tidak melihatnya?" tanya Bobby. Ia hanya mendengar sedikit tentang kedatangan seorang perempuan yang mencari Hanbin, sudah jelas itu Jisoo. Tapi ... apa ada yang ia lewatkan?
"Jennie-ya? Apa ... kau merasa jika ada sesuatu yang aneh dengan mereka berdua?"
"Kenapa kau menanyakan itu?" tanya Jennie tak paham. Kali ini, apa ada sesuatu yang ia lewatkan?
"Oppa?" Panggilannya untuk Bobby membuat laki-laki itu segera tesadar, apalagi ketika menyadari sandwich miliknya hanya tinggal satu gigit lagi.
"Entahlah ... hanya saja, aku merasa sedikit aneh ketika dua hari ini Hanbin tidak membicarakan tentang Jisoo sama sekali, bahkan ia tak mencari ponselnya ketika benda itu tergeletak begitu saja diujung meja rekaman. Jujur itu sedikit aneh, tapi aku tak berani menanyakannya," jelas Bobby. Disaat yang sama, Jennie jug amenyadari sesuatu. Ketika Jisoo mengatakan Hanbin tak memberitahu dirinya tentang syuting kemarin. Jika dua hal ini dikaitkan, sepertinya mereka akan menemukan sebuah titik terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanficKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...