Jasmine, aroma yang selalu membuat siapapun yang menciumnya merasakan sebuah ketenangan. Bagaimana secangkir Jasmine Tea membuat seseorang merasakan pikiran mereka tenang, hangat air teh yang diseduh membuat perut terasa nyaman. Bersamaan dengan dua gadis yang kini duduk bersila di beranda rumah milik Sang gadis bangsawan.
"Apa aku boleh meminumnya?" pertanyaan itu keluar dari Si gadis miskin. Hari ini ia mengenakan baju terbaik yang ia punya meskipun tetap saja 100 x masih jauh dari setelan mewah dari gadis di depannya. Hari ini ia mengadakan pesta minum teh.
"Aku membuatkannya spesial untukmu, kita akan menikmati pesta minum teh hari ini!" semangatnya yang bergelora tak bisa disembunyikan, membuat Si gadis miskin hanya bisa mengikuti alur yang ada di depannya. Menyesap secangkir Jasmine Tea yang menjadi kali pertama ia mencobanya.
Dan lihatlah! Bagaimana mereka berbaur dalam keintiman bersama secangkir teh melati. Hubungan yang hanya sebatas saling menyapa dan mengagumi, kini telah sampai pada kedekatan yang saling melengkapi. Mereka tertawa dan membicarakan apapun yang ada dalam pikiran mereka, hingga satu teko teh melati yang tuan rumah siapkan hanya menyisakan tetes dingin teh yang tak bisa mereka bagi berdua.
Jisoo dan Jennie, dua gadis yang dipertemukan di bangku sekolah menegah saat seleksi pemilihan duta kecantikan sekolah. Ketika Jennie yang saat itu seorang siswi baru pindahan. Dengan paras yang manis dan menawan, pipi chubby nan menggemaskan itu dan mata kucing yang membuat visualnya semakin nyata namun juga terasa khayalan.
Sedangkan Jisoo, hei! Bahkan dia tidak masuk kualifikasi sebagai duta kecantikan yang diadakan saat festival sekolah. Bukan karena visualnya yang memang cantik namun karena kepribadiannya yang jauh dari ekspektasi. Siapapun yang mendengar nama Jisoo akan langsung menunjukkan ekspresi yang menyebalkan.
"Aku tak mau berteman dengannya."
"Jika kau memberiku pilihan, maka aku akan langsung memilih Jennie, meskipun aku seorang gadis, tapi Jennie adalah tipeku."
Dan masih banyak lagi pendapat mereka yang lebih memilih Jennie ketimbang Jisoo, gadis yang tak memiliki satupun teman di sekolah dan bahkan dengan percaya dirinya menyukai seorang Kang Seungyoon, Prince Charming sekolah.
Namun siapa yang akan menyangka? Jika kedua gadis itu bisa bersatu dalam satu ikatan pertemanan yang bertahan hingga sekarang? Bahkan keduanya adalah yang paling bisa melengkapi satu sama lain, mengalahkan teman-teman sekelasnya yang justru kini saling mencaci dan mengolok jika berpapasan.
Meski Jennie bukan dari keluarga kaya atau bahkankonglomerat, namun ia memiliki keluarga yang harmonis dan hangat yang tinggal di pedesaan. Ia tumbuh dengan sangat baik hingga menjadi gadis yang menawan seperti sekarang ini.
Sementara Jisoo adalah kebalikan dari kehidupan Jennie. Satu penyebab yang membuatnya menjadi gadis yang diluar ekspektasi mereka ketika pertama kali melihatnya. Termasuk Hanbin yang cukup terkejut saat kali pertama bertemu dengan Jisoo.
$$$$
Mentari sudah sepenuhnya meninggi dan membuat banyak orang mengeluh karena teriknya. Apalagi mereka yang bekerja di lapangan dan harus terpanggang sempurna dibawah sinar matahari. Toserba yang harus menambah stok minuman dan es krim mereka karena antrian itu akan terus memanjang sampai beberapa saat.
"Woah! Hari ini sangat panas! Apa stok minuman di gudang masih banyak?" tanya pemilik toserba kepada Jennie yang saat ini tengah sibuk dengan transaksi para pembeli.
"Ya! Kita masih memiliki persediaan cukup untuk dua hari kedepan bos!" jawab Jennie.
"Bagus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...