CHAPTER 20

59 18 7
                                    


Flashback

Setelah pembicaraan yang berjalan sangat lancer tentang kerjasama yang akhirnya mereka sepakati. Dua pihak yang saling dirugikan akhirnya bersatu. Meski belum secara resmi Bobby bergabung dalam Magic Studio, namun sedikit banyak ia memulai dengan berpartisipasi dalam pembuatan lagu kali ini. Mendengarkan beberapa demo yang Hanbin miliki dan beberapa pembicaraan yang terjadi begitu saja.

Dan kini, hanya tinggal mereka berdua di studio ini. Seungri dan Chanwoo sudah pulang terlebih dahulu, pada akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing setelah melalui kisah yang panjang ini.

Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Hanbin yang terlalu fokus pada lagunya dan memikirkan siapa yang akan menyanyikan lagu ini. Dan Bobby yang memikirkan tentang rekaman yang berhasil ia ambil ketika Jennie menyanyi di tepi sungai Han. Tanpa mereka sadari, keduanya memikirkan orang yang sama meskipun Hanbin tak menyadarinya.

"Ngomong-ngomong-!"

"Ngomong-ngomong-!" keduanya berujar bersamaan, membuat mereka terkejut sendiri.

"Ah! Kau dulu," Hanbin mempersilahkan.

"Tidak, kau dulu," namun Bobby tak ingin melakukannya. Ia memiliki firasat untuk yang satu ini.

"Aa, baiklah ... jadi, aku ingin meminta pendapatmu tentang pengisi suara lagu ini," Hanbin memutar kursinya hingga menghadap monitor dimana lagu itu tengah mengalun.

Dan benar tentang firasat Bobby. Nice timing!

Ia ikut bergabung dengan Hanbin dan mengeluarkan ponselnya, menekan tombol play dan- Klik.

Fokus pada ekspresi Hanbin yang melongo tak percaya.

Rekaman itu mengalun dengan lembut meski terdengar samar karena angin yang ikut berhembus dan gemerisik daun yang menambah suara tak beraturan itu. Namun suara itu masih bisa terdengar dengan jelas dalam tangkapan rekaman Bobby.

Suara seorang wanita, yang duduk di tepi sungai Han dan menyanyikan lagu itu dengan musik yang mengalun lirih menemani perjuangannya.

"Suara siapa ini?" tanya Hanbin yang seketika terpaku dengan suara menakjubkan ini,

Bobby tersenyum, ia baru saja menemukan sebuah permata yang berharga!

"Kau mau tahu orangnya?" tanya Bobby. Ia tak langsung mengatakan siapa nama pemilik suara emas itu. Sepertinya ada sedikit permainan di sini. Dan Hanbin juga tak akan dipermainkan dengan mudah olehnya, meski mereka sepakat untuk bekerjasama, namun ini lain ceritanya.

"Kau sedang mencoba menarik ulur?" tanya Hanbin.

"Jika kau menganggapnya demikian," Bobby meletakkan kedua tangan di depan dada. Menatap dengan mata sipitnya yang kini hanya tampak segaris saja. Begitupun dengan Hanbin yang menyangga dagunya dengan tangannya.

"Apa kesepakatannya?"

"Akan kukatakan besok. Aku harus pergi sekarang," benar-benar Bobby! Ia menggantungkan sebuah harapan pada laki-laki yang tengah putus asa dengan pekerjaanya.

"Hei! Pembicaraan kita belum selesai Bobby-ssi! Kau mau kemana?"

Percuma saja Hanbin meneriaki namanya karena orang itu sudah menghilang di balik pintu.

"Ah! Sial"

Flashback end

$$$$

00.15. Sudah lewat dari tengah malam dan Jisoo belum menampakkan batang hidungnya. Hanbin sudah menunggu lebih dari lima belas menit dan hampir membeku. Namun ia tak beranjak sama sekali dari tempat duduknya. Memeriksa ponsel yang terasa dingin dan tangan pucat yang tak bisa merasakan apapun. Harusnya ia bisa meninggalkan tempat itu dan kembali ke kamarnya untuk mencari kehangatan dibalik selimut. Namun ia tak melakukannya.

JUMP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang