D-1
Baiklah. Hari tersibuk untuk semua staff MS Label adalah hari ini, di mana semua harus memastikan persiapan mereka benar-benar matang. Ini hanya debut kecil –maksudnya tidak memasukkan tarian dalam musiknya karena Hanbin mengambil genre ballad untuk konsep debut Jennie dan dirinya juga Bobby besok. Ia tahu banyak hal yang harus dipertimbangkan jika ia memutuskan untuk mengikutsertakan tarian dalam musiknya. Tapi, ia lebih memilih konsep yang tidak terlalu sulit, namun makna dari lagu yang dibawakan bisa sampai ke pendengar dengan baik.
Bahkan, untuk sponsorpun –setelah melalui diskusi panjang dengan Seungri dan mengungkapkan satu rahasia besar yang membuat semua orang terkejut bukan main. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk meminimalisasi pengeluaran yang diberikan oleh IO+ Company. Semua sponsor branded mereka tolak dan hanya menerima biaya untuk pembuatan MV dan album. Hal ini jelas ditolak mentah-mentah oleh CEO IO+ sendiri yang merasa jika ia terlalu pelit bahkan untuk pembuatan MV.
Namun, Hanbin secara langsung menegaskan jika ia hanya akan menerima dana ia sebutkan tadi, sekeras apapun Jiho membujuknya bahkan ia sampai berterimakasih karena Hanbin tidak mengatakan kepada siapapun tentang kejadian beberapa waktu lalu yang cukup memalukan. Mendengar hal itu membuat Hanbin terkekeh.
"Saya rasa hal itu tak perlu mendapatkan ucapan terimakasih, karena saya tidak peduli dengan apa yang akan anda lakukan. Saya hanya ingin menyampaikan ini dan saya permisi, Sajangnim." Ia tak mengatakan banyak hal dan segera meninggalkan ruangan Jiho. Sebelum ia benar-benar menyentuh kenop pintu, langkahnya terhenti dan berbalik sejenak.
"Ah, hampir saja saya lupa. Jisoo menyuruh saya untuk menyampaikan pesan ini kepada Anda, 'Mulai sekarang, jangan injakkan kakimu ke makam suci ibuku. Jika aku tahu kau pergi ke sana, maka bersiaplah jika dua perempuan kesayanganmu tak akan bisa memaki gaun dengan belahan dada rendah dan paha yang terekspos dengan sempurna,'" ujar Hanbin dengan sedikit wajah aneh tepat setelah ia selesai menyampaikan pesan Jisoo kepadanya.
"Itu saja, saya permisi," ujar Hanbin yang langsung meninggalkan ruangan tanpa menoleh sedikitpun. Membiarkan Jiho terbengong dengan informasi yang baru saja ia dapatkan.
Sementara itu di luar, Hanbin menghela napas panjang,
"Aku heran, dia bilang terserah aku menmbalasnya bagaimana, tapi dia sendiri justru megatakan hal seperti ini? Lagipula, kenapa harus belahan dada dan paha? Dasar aneh." Hanbin menggelengkan kepalanya mengingat bagaimana Jisoo ingin agar Hanbin menyampaikan pesannya kepada Jiho.
"Kau harus mengatakan semuanya, itu balasanku untuknya. Sisanya, kau yang lakukan."
"Ah, terserah! Aku tidak mau memikirkannya sekarang."
$$$$
Sama halnya dengan Hanbin dan rekan-rekannya yang sedang sibuk menyiapkan debut mereka. Jisoo juga sibuk menyiapkan bahan-bahan makanan yang baru saja ia beli untuk membuat kue. Suasana hatinya cukup baik hari ini. Jadi, ia memutuskan untuk membuat kue. Di mejanya, sudah ada beberapa bahan seperti tepung, mentega dan telur, juga beberapa bahan pelengkap lain yang menjadi bagian penting dalam adonan kue. Senyum lebar menghiasi wajahnya sebelum sebuah ketukan di pintu mengalihkan atensinya.
"Siapa?" tanya Jisoo sembari membuka pintu dan lihatlah! Siapa yang datang dengan kantong belanja besar itu? Tidak! Tepatnya bukan kantong belanjaan yang menjadi fokus utama Jisoo hari ini, tapi....
"Yerin?" Ia bahkan tak percaya mengucapkan nama itu dari mulutnya. Tiba-tiba suasana menjadi canggung dan Jisoo tak tahu harus bagaimana, begitupula dengan Yerin yang tak tahu harus apa.
"Ehem!" Deheman Jisoo lagi-lagi berhasil memecah kesunyian dan ia memutuskan untuk mempersilahkan Yerin masuk.
"Aku ... tidak! S-sebanarnya ... apa yang kau lakukan di sini?" Pertanyaan pertama Jisoo untuk Yerin setelah mempersilahkan perempuan itu untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...