CHAPTER 18

56 18 4
                                    


~Perjalanan tak selalu mulus dan lurus kawan, ada saatnya kau harus menemui gundukan dan lembah curam untuk membuatmu merasakan sensasi berbeda dalam perjalananmu. Kadang panas menyengat dan hujan lebat, atau mungkin keduanya? Hingga kau menemukan pelangi diantara pegunungan dan lembah yang curam. Disanalah, kau akan merasakan betapa segarnya angin dari timur yang membawa sebuah kabar baik.~

"Dari mana saja kau?" pertanyaan itu langsung menyapa Bobby saat ia membuka pintu apartemennya? Managernya sudah berada di sana dan lihatlah penampakan yang terjadi?

"Bagaimana bisa kau tahan dengan bau busuk dan kekacauan ini? Apa yang akan orang-orang katakan jika tahu kau adalah orang yang sangat kotor?" bahkan Bobby belum sempat mendaratkan bokongnya di sofa namun omelan terus tertuju padanya. Pada akhirnya, ia memilih untuk mengambil minuman di dalam kulkas.

"Kau juga taka da inisiatif untuk mengisi kulkasmu, setidaknya telepon aku untuk memintaku mengisinya!"

Dan lihatlah! Kulkas itu kini penuh dengan makanan dan semua yang ia suka. Ekspresinya hanya bisa melongo melihat semua yang managernya lakukan padanya. Tak cukup sampai di sana. Kedua mata sipitnya juga mendapati jemuran berjejer rapi di balkon apartemennya, bahkan sudah ada makanan yang tertata di meja makan dengan sup kimchi kesukaannya.

"Hyung, ini-!" ia tak bisa berkata-kata.

"Jiwon-ah, dengar!" Sang manager menghampirinya dan menepuk bahunya. "Aku tahu ini saat-saat yang sangat berat untukmu. Tapi kau tak bisa terus larut dalam keterpurukanmu. Jangan biarkan mereka tertawa karena melihatmu hancur!"

Ya. Benar yang dikatakan oleh managernya. Sejatuh-jatuhnya ia disingkirkan. Jangan biarkan mereka terus memandangmu rendah. Lagipula, tak sepenuhnya salah Bobby meskipun insiden di klub itu adalah kesalahannya yang kehilangan kendali.

"Seungyoon sialan!"

"Dia hanya korban yang mudah dipengaruhi."

"Apa?"

"Mengenai dirimu yang dituduh mencuri lagu milik orang lain, semua itu sudah direncanakan. Mereka melibatkan dirimu untuk menjatuhkan seseorang, aku tidak tahu siapa dia, tapi dari info yang aku dapat, dia adalah orang dari agensi dimana Seungyoon bernaung sekarang. Juga seorang rapper dan penulis lagu sepertimu, dia juga seorang produser," manager meraih mangkuk nasi dan menyodorkannya pada Bobby.

"Jadi, bagaimana jika kau mencarinya dan melakukan sesuatu untuk membalas perbuatan mereka?"

"Balas dendam?" tanya Bobby. Daripada itu, pikirannya masih terfokuskan pada makanan yang ada di depannya. Darimana managernya mendapatkan makanan ini?

$$$$

Jisoo menghela nafas panjang, merasa tidak nyaman dengan tempat tidurnya. Ini sudah kali keberapa ia mengubah posisi tidurnya namun tak menemukan posisi yang nyaman. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk bangun dan keluar rumah untuk mencari udara segar.

"Ah! Kenapa dingin sekali?" Jisoo mengeratkan jaketnya dan memutuskan untuk pergi lebih jauh lagi, mencari udara dingin dan langkah kakinya membawanya menuruni tangga hingga ia sampai di jalan utama.

Hanya memakai slipper dan kaos kaki yang membungkus kakinya. Rambut yang tak ia sisir dan hanya ia ikat asal-asalan saja. Sungguh bukan penampilan seorang wanita anggun. Dan langkah kakinya membawanya ke sebuah toserba dan ia menangkap bayangan seseorang yang ia cari selama ini.

"Unnie sengaja menghilang dariku?" tanya Jisoo begitu ia berhasil menahan Sojin agar tidak kabur. Meskipun membutuhkan usaha lebih keras karena Sojin tetap bersikeras tak ingin bicara pada Jisoo.

JUMP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang