Alunan musik romantis menyambut kedatangan keluarga dengan penampilan mamukau mereka. Sang ibu yang memakai gaun merah maroon yang memperlihatkan lekuk tubuh idealnya dan sang putri yang memakai gaun warna peach yang memperlihatkan bahu mulusnya, tak lupa dengan riasan natural namun tetap menunjukkan pesona kecantikannya, bahkan ketika ia tersenyum singkat.
Jika para perempuan memukau dengan kecantikannya, maka jangan lupakan pesona sang ayah yang masih bisa dipanggil Oppa ketimbang Ajusshi yang sesuai dengan usianya saat ini.
"Tuan Kim Jiho?" tanya seorang waiter yang datang dan memberikan salam.
"Ya," jawab Jiho dengan suara beratnya.
"Silahkan," tanpa banyak bincang, waiter tampan itu segera menunjukkan jalanmenuju meja yang sudah mereka pesan sebelumnya. Ruangan VVIP adalah tujuan mereka –di mana sudah terdapat meja bulat besar dengan table setting yang dibuat sedemikian rupa. Aroma menyegarkan bunga menyambut kedatangan mereka meski belum ada siapapun yan berada di sana.
"Terimakasih," ujar Jiho ketika waiter itu hendak pamit undur diri, memberikan privasi sepenuhnya kepada Jiho hingga waktu perjamuan tiba.
"Appa? Memangnya siapa yang akan makan malam dengan kita?" tanya Yerin begitu perempuan itu mendaratkan bokongnya di kursi.
Jiho menoleh kea rah putrinya dan tersenyum. "Kau penasaran?" tanya Jiho, tentu saja Yerin mengangguk.
Sejenak, Jiho terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Sementara sang istri hanya mengamatinya tanpa ingin ikut campur.
"Nanti kau akan tahu, tapi ... kenapa gun kalian terlihat heboh sekali? Ini hanya makan malam." Jiho pun ikut merasa heran dengan konsep yang digunakan dua perempuan tercintanya ini. Meski begitu, ia tak terlalu mempermasalahkannya, karena saat itu juga pintu terbuka dan menampakkan seseorang yang sukses mengundang keterkejutan diantara mereka.
Flashback
Setelah sesi rapat hari ini di studio Seungri. Hanbin mengajak Jisoo untuk berkencan meski hanya mengunjungi Sungai Han, setidaknya mereka memiliki waktu berdua untuk menikmati suasana sore hari. Dengan bantuan saran dari Bobby dan Jennie, mereka bisa menikmati suasana dengan lebih leluasa. Tebak apa saran yang Bobby berikan?
Yap! Sebuah penyamaran yang sempurna untuk acara kencan yang 'panas'. Begitu yang Bobby katakana ketika memberikan kursus kilat kepada Hanbin.
"Kurasa cara ini cukup berhasil," ujar Hanbin dengan tangannya yang tetap menggenggam tangan Jisoo. Ia memakai jaket milik Seungri yang terlihat kuno dan beanie milik Chanwoo yang sudah pasti tak akan ada yang menyadari. Lalu bagaimana dengan wajahnya? Ya, ia hanya mengituki saran Bobby untuk memakai kumis tipis dan kacamata. Begitulah penampilannya saat ini.
Sementara Jisoo tak memerlukan banyak aksesoris, ia cukup mencepol rambutnya dan memakai baju dengan turtle neck, sangat simpel. Namun jika kalian mendapati Jisoo tertawa-
"Hahahaha! Kau bahkan lebih menggelikan dari penampilanku." Hanbin tak bisa menyembunyikan tawanya ketika melihat gigi ompong Jisoo.
"Disaat seperti ini, kau benar-benar menyebalkan, Kim-ssi," ujar Jisoo dengan ekspresi datar. "Kau lebih konyol lagi karena kumismu terlihat jelas palsunya," Jisoo membalas Hanbin dengan lebih berani lagi. Membuat laki-laki itu sukses terdiam.
"Kenapa kau selalu menyudutkanku?" Hei, ini acara kencan kalian, kenapa kalian malah bertengkar?
Hanbin menyerah, ia hanya ingin menikmati waktu kencan ini. Tapi, sepertinya hal itu juga tak bisa berjalan dengan lancar ketika seseorang datang menghampiri mereka. laki-laki dengan setelan jas necis dan kacamata hitam memberikan sebuah undangan makan malam kepada Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...