CHOI SEUNGYOON

45 11 1
                                        


"Aku minta maaf." Spontan semua mata tertuju pada subjek yang saat ini berdiri di depan mereka, tiga orang yang menatap cengo Seungyoon yang tak akan pernah melakukan hal ini.

"Hyung? Apa yang sedang kau lakukan?" Salah satu dari trio tengil itu tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

Seungyoon menggaruk kepalanya frustasi. Jika bukan karena 'orang itu' maka ia tak perlu susah payah melakukan hal memalukan ini. "Pokoknya aku minta maaf!" Ia mengulanginya sekali lagi sebelum beringsut meninggalkan mereka. Namun, seseorang menghalangi jalannya. Membuat Seungyoon hampir saja terjatuh, tapi tak semudah itu.

"Kau harus melakukannya dengan tulus, Seungyoon-ssi," ujar seseorang dengan suara seraknya, yakni Kim Hanbin. Tatapan dingin yang menusuk itu meski Seungyoon lebih tinggi darinya. Namun tak bisa dipungkiri jika siapapun yang melihat mata itu akan langsung terpaku.

Hanya helaan napas yang Seungyoon keluarkan sebelum kembali berbalik –di mana trio itu sudah menunggunya dengan kedua alis terangkat tinggi.

"... Maafkan aku yedeul-a, aku sudah memanfaatkan kalian hanya untuk kepentinganku yang taka da gunanya. Aku sudah membuat kekacauan dan membuat ... rekanku kesulitan. Aku akan menerima hukumanku. Jadi, aku ingin meminta maaf dengan tulus kepada kalian," ujar Seungyoon. Kali ini nadanya terdengar lebih serius. Hanbin tersenyum tipis. Akhirnya, segenap usaha yang ia kerahkan membuahkan hasil dan ia bisa menemukan akar masalah yang menimpanya dan Jisoo selama ini. Laki-laki itu mengangguk singkat kepada tiga pemuda penuh semangat itu sebelum pergi.

$$$$

"Sajangnim yang menyuruhmu?" tanya Hanbin. Saat ini, keduanya tengah berada di café milik kaka sepupu Seungyoon –tempat di mana Jisoo pernah menjadi parttime beberapa waktu. Saksi bisu hal yang memalukan itu harusnya tak terjadi. Ia benar-benar pantas mendapat hukuman.

Seungyoon meletakkan cangkir espresso-nya dan menatapnya untuk beberapa detik sebelum pandangan itu tertuju kepada Hanbin yang menunggu penjelasannya.

"Untuk beberapa rumor sebelum ini, ya! Dia yang menyuruhku. Tapi untuk foto kalian berdua ... mian, aku sangat kelewatan," ujar Seungyoon, ia tertunduk menatap ujung meja yang tak memiliki pesona apapun.

Hanbin tak percaya dengan apa yang ia dengar, ini terlalu mengejutkan. "Apa ... hubunganku dan Yerin dulu juga salah satu dari jawaban kalian?" tanya Hanbin. Karena, masih sangat segar bagaimana hancurnya karir itu hingga ia hampir saja mengakhiri segalanya. Karir dan hubungan yang hancur, merupakan hal paling mengerikan untuk umat manusia. Bagaimana mereka akan melanjutkan hidup jika kedua hal itu hilang?

"Wah! Daebak! Kalian benar-benar melakukannya dengan totalitas!" Ini bahkan lebih menakjubkan dibanding drama makjang yang selalu Seungri tonton hingga membuat Hanbin muak karena teriakannya.

Seungyoon juga tahu hal ini sudah kelewatan. Tapi ... saat itu, ia benar-benar percaya dengan sajangnim, membunuh dua ekor burung sekaligus!

"Karena Sajangnim tahu kau akan menjadi produser yang hebat, dilihat dari prestasi yang kau capai selama ini, membuat orang-orang memandangmu bahwa kau adalah calon pemilik perusahaan yang selanjutnya dan membuat Sajangnim terlupakan jika ia adalah pendiri perusahaan. Semua karena kau," ungkap Seungyoon yang benar-benar tidak diketahui oleh Hanbin. Sekali lagi, ini benar-benar mengejutkan!

"Jadi, dia juga yang mengungkap hubunganku dengan Yerin dank au menjalin hubungan dengannya? Skenario apa lagi ini?" Masih banyak poin-poin yang belum terjawab selama ini, jika semuanya saling berkaitan, namun kisah itu terjaid begitu runtut dan apik, membuat Hanbin benar-benar dibuat tidak percaya.

JUMP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang