"Yak! Kim Jisoo!!"
Nafasnya memburu dan ia mempercepat langkahnya saat mendapati lampu rumah Jisoo menyala. Dengan emosi yang sudah memuncak dan nafas memburu, ia berhasil sampai di depan rumah Jisoo namun tak berhasil mendapati keberadaan gadis itu yang lebih dulu bersembunyi. Melainkan seorang laki-laki yang tengah asyik meminum soda dan ekspresi Jennie yang melongo sempurna.
"Kim Hanbin?"
Uhuk! Uhuk!! Hanbin sukses tersedak dan terbatuh hingga airmatanya keluar. Kehebohan yang tiba-tiba terjadi.
Bagaimana bisa Jennie tahu namanya? Seketika nama Jisoo hilang dalam pikirannya, tergantikan oleh keberadaan Hanbin yang membuat Jennie tak percaya. Bagaimana bisa seorang Kim Hanbin berada di sini? Lalu, dimana Jisoo berada sekarang?
Gadis itu sedang bersembunyi dari kejaran Jennie karena ia tahu penyebab Jennie melabraknya seperti ini. Bersembunyi dari Jennie saat ini adalah pilihan terbaik. Jadi, Jisoo memutuskan untuk bersembunyi di dalam rumah, namun ia masih mendengar suara Jennie dengan sangat jelas.
Dia kenal Kim Hanbin?
"Kenapa kau bisa ada di sini? Hanbin-ssi?" tanya Jennie. Jujur saja ini terlalu aneh untuk seseorang sehebat Hanbin berada di tempat menyedihkan seperti ini?
"Aaa ... Aku-! Bagaiman abisa kau tahu namaku...."
"Jennie, namaku Jennie," jawab Jennie, sepertinya ia tahu arah pertanyaan Hanbin. "Bagaimana aku tidak tahu, kau adalah penulis lagu dan penyanyi terkenal, semua lagumu adalah yang terbaik untuk didengarkan dan aku suka semua lagumu! Apalagi lagu yang berjudul 'I Miss You so Bad' aku benar-benar menghayati lagunya sampai-sampai Si bodoh Jisoo itu mengataiku anak sinting!"
Deg!!!
"Apa dia bilang?" seseorang yang bersembunyi di balik pintu sangat terkejut. Baru saja Jennie bilang apa?
I miss you so bad-tidak!! Jangan bilang-
Ia menutup mulutnya tak percaya.
Flashback
"I miss you so bad,"
"Kau tahu lagu ini?"
"Jennie selalu memutarnya setiap saat. Ia hafal diluar kepala, bahkan kurasa nyanyiannya lebih bagus dibanding penyanyi aslinya,"
"K-kkau ... Tahu siapa penyanyinya?"
"BI?"
"Tapi dia orang yang payah," "Kenapa?"
"Entah, aku memang tidak pandai dalam musik, tapi aku merasakan ada yang kurang dari lagu ini. Tapi aku tak tahu apa yang kurang. Rasanya hambar, seperti kau hanya makan nasi dengan segelas air,"
(Chapter-3)
Flashback end
"Tidak mungkin! Dia ... BI?" gumam Jisoo tak percaya. Bagaimana bisa ia mengenal seorang penyanyi dan penulis lagu BI? Dan kenapa seorang BI bisa berada di sini? Pertanyaan itu yang paling mengganggunya saat ini dan membuatnya semakin tak yakin untuk keluar dari persembunyiannya.
Sementara itu Jennie dan Hanbin masih berada di depan rumah Jisoo.
"Tapi, bukankah lagu itu sangat jelek?" membicarakan tentang lagu itu membuat Hanbin teringat akan pembicaraannya dengan Jisoo beberapa hari yang lalu. Jika diingat-ingat lagi selalu membuatnya merasa malu. Seharusnya ia tak merilis lagu itu.
"Eh? Kenapa kau bilang begitu? Lagunya bagus kok!" Jennie memuji, alasan mengapa ia menyukai lagu itu karena menurutnya lagu itu bagus.
"Mungkin kau hanya perlu memperbaikinya, hanya sedikit pemanis jika itu adalah sebuah kue," penjelasan yang sederhana namun mengena. Dua gadis ini selalu tahu bagaimana menilai sesuatu dengan tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...