Pertemuan antara Kim Jiho dan Seungri akhirnya terlaksana hari ini setelah sebelumnya kerjasama diantara mereka dibatalkan. Permintaan maaf dari pihak IO+ pun diterima dengan baik oleh Seungri yang pada dasarnya sudah sangat mempercayakan kerjasama ini dengan mereka.
"Sebelumnya, kami minta maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian atas sikap tidak profesional ini. Hanya karena pemberitaan tidak berdasar itu, kerjasama yang sudah sangat dinantikan itu akhirnya harus terganggu dan membuat situasi menjadi sangat tidak nyaman. Sekali lagi, kami meminta maaf," ujar Jiho kepada Seungri ketika mereka bertemu.
"Ah! Anda terlalu berlebihan, tapi ... memang situasi seperti ini tidak bisa dihindarkan dan saya juga sangat paham dengan konsekuensi yang akan saya terima jika ada pemberitaan seperti ini, saya yang seharusnya meminta maaf karena kurang berhati-hati," ujar Seungri. Basa-basi yang harus segera dilewati karena mereka masih berada di lobi.
Sementara itu, Hanbin berada tak jauh dari posisi Seungri saat ini karena mereka berangkat secara terpisah. Ia segera menyusul menuju ruangan Kim Jiho, tanpa ia menyadari siapa itu Kim Jiho.
"Lewat sini pak," ujar salah sati staff perusahaan ketika Hanbin bertanya di mana ruangan CEO mereka.
"Terimakasih," ujarnya dan segera bergegas. Sepertinya mereka sudah mulai berdiskusi. Dengan perlahan, Hanbin mengetuk pintu tiga kali dan membukanya, menampakkan wajahnya bak slow motion. Seungri adalah orang pertama yang Hanbin lihat sebelum tokoh utama lain ikut memalingkan wajahnya dan menyambut kedatangan Hanbin.
Deg!
Apa? Bagaimana bisa-! Ini tidak mungkin!
Keterkejutannya tak disadari oleh keduanya. Bagaimana bisa? Laki-laki itu adalah pimpinan IO+ Company? Perasaan tidak percaya benar-benar memenuhi diri Hanbin saat ini.
"Apa yang kau lakukan di san? Cepat kemari!" tegur Seungri agar Hanbin segera bergabung.
"B.I-ssi, silahkan," kini giliran Kim Jiho yang mempersilahkan Hanbin untuk ikut bergabung. Dengan kikuk Hanbin berjalan mendekat, mencoba serileks mungkin agar tak ada kecurigaan. "Terimakasih," jawab Hanbin.
Sepanjang percakapan diantara mereka, tiba-tiba saja Hanbin menjadi pribadi yang pendiam, lebih banyak menyimak dan sesekali pandangannya tertuju pada Kim Jiho yang terlihat antusias membicarakan berbagai hal dengan Seungri.
"Menurutmu? Bagaimana untuk desain album yang akan dirilis nanti Hanbin-ssi?"
Laki-laki itu sampai tidak menyimak dengan baik pembicaraan mereka saking fokusnya ia memikirkan banyak hal di kepalanya.
"Ah, maaf. Tapi ... apa semua persiapan sudah beres? Anda tahu sendiri ... karena skandal saya ini, banyak hal tidak terduga yang terjadi, oleh karena itu ...."
"Kau tenang saja, semuanya sudah beres. Tidak perlu merisaukan tentang skandal itu karena aku sudah mengurusnya. Kalian fokus saja dengan proses debut kalian. Jika ada apa-apa segera laporkan padaku." Ia terlihat benar-benar bersemangat, berbanding terbalik dengan Hanbin yang seolah kehilangan keyakinannya.
Seungri yang menyadari hal itu mengernyitkan dahinya.
$$$$
"Ada apa denganmu? Kemarin kau terlihat sangat bersemangat karena kerjasama ini tidak jadi dibatalkan? Tapi kenapa sekarang kau terlihat kerasukan hantu begini?" tanya Seugri di perjalanan pulang mereka kembali ke studio.
Hanbin menghela napas panjang, "Entahlah, aku merasa tidak enak badan," jawabnya langsung menyandarkan punggungnya dan memejamkan matanya.
"Bahkan ketika kau demam tinggi, kau tetap melakuan rekaman untuk album pertamamu dulu, apakah ini hal yang berbeda?" Rasa penasaran Seungri akan perubahan sikap Hanbin tak bisa hilang begitu saja. Mereka sudah melakukan semuanya bersama-sama sejak debut dulu, maka tak heran jika Seungri akan langsung tahu dengan perubahan suasana hati Hanbin, dan kali ini ia jelas tahu ada yang tidak beres dengan anak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...