Pemandangan ini benar-benar cantik! Sebuah mahakarya yang tak ada duanya! Bagaimana bisa gunung itu berdiri kokoh dengan sinar matahari yang menghujaninya? Magic hour yang tak bisa mereka lewatkan.
Pandangan Jendeuki benar-benar intens menatap Rudy dan gunung itu bergantian. Memikirkan sesuatu yang tak ia pikirkan selama ini.
"Kenapa aku tak menyadarinya selama ini?" entah ia bertanya pada siapa, namun kedua temannya menoleh ke arahnya karena penasaran.
"Pemandangan secantik ini, kenapa aku tidak menyadarinya sebelumnya?" aah, akhirnya ia menyadarinya sekarang setelah Rudy menunjukkannya. Senyum anak laki-laki itu terlihat bangga.
"Jadi, sekarang kau tahu jika istanamu ini benar-benar menakjubkan?" tanya Rudy dan Jendeuk mengangguk setuju! Begitupula dengan Jichu yang ikut tersenyum puas. Tak ada yang merugikan dari smeua pertemua takdir ini. Ya!
"Terimakasih Rudy! Kau sudah menunjukkan sesuatu yang sangat menakjubkan hari ini. Mau berteman denganku?" Jendeuk mengulurkan tangannya ke arah Rudy dan tanpa ragu laki-laki itu menyambutnya. Tak ingin tertinggal momen, Jichu juga melakukan hal yang sama pada mereka, meletakkan telapa tangannya diantara jabat tangan itu.
"Kau! Beraninya kau meninggalkanku yang sudah menyelamatkanmu!" lirikan tajam itu membuat Rudy dengan kepayahan menelan ludahnya.
"Oke! Selesai!" suara Hanbin menginterupsi berakhirnya rekaman untuk hari ini setelah sebelumnya melakukan diskusi yang cukup panjang antara Bobby dan Hanbin, namun pada akhirnya rekaman berjalan dengan cepat tanpa kendala.
Jennie segera keluar dari ruang rekaman dan menghampiri mereka.
"Bagaimana? Apa benar-benar terdengar buruk?" tanya Jennie. Tanpa berpikir panjangpun Bobby segera memutar ulang rekaman yang baru saja dilakukan. Dan jeng jeng jeng!
"Ini terdengar lebih bagus dari sebelumnya, meskipun ini adalah lagu yang di remake, namun kau membawakannya dengan ciri khasmu sendiri. Lagu ini, semakin berwarna!" jawab Hanbin dan Bobby mengiyakan.
"Dan setelah ini, kau akan menyanyikan laguku!" ujar Bobby. Ia pun memiliki banyak cadangan lagu setengah jadi dan Bobby berniat mengaransemen ulang semua lagu itu untuk Jennie nyanyikan. Hanya memikirkannya saja sudah membuatnya sangat bersemangat. Dan reaksi dari Jennie ternyata tidak terduga. Dengan senang hati perempuan itu mengiyakan ucapan Bobby.
"Kau sudah menjamin penuh tanggung jawab atas diriku, jadi aku tak memiliki apapun untuk menuntut pertanggungjawaban darimu!"
Hanbin yang tentu saja mendengarnya langsung memicingkan matanya. "Apa yang kalian rencanakan?" tanyanya.
"Kau mau tahu?" tanya Bobby.
"Hm!"
"Tidak perlu, kau tidak perlu melakukannya," jawab Bobby sembari meninggalkan Hanbin dan Jennie yang menatapnya heran.
"Ada apa dengannya?" tanya Hanbin.
Jennie hanya mengendikkan bahunya, ia sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengan laki-laki itu.
"Oh iya, di mana Jisoo?" tanya Hanbin karena ia tak mendapati Jisoo ada di sana.
"Ah, katanya ia harus pergi ke suatu tempat," jawab Jennie.
$$$$
'Wow!' mungkin hanya itu yang bisa Jisoo ucapkan saat ini. benar-benar tidak terduga saat ia ternyata harus bertemu dengan Seungyoon dan bukan sajangnim. Tapi ... sebenarnya apa hubungannya dengan tempat ini? Kenapa ia bisa ada di sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...