~Aku hanya memimpikan berlibur ke sebuah pantai, dengan suasananya yang menenangkan, pasir putih yang lembut dan bersih. Deburan ombak yang tak terlalu berisik dan angin sepoi-sepoi yang memanjakanku. Membuatku merasakan kantuk yang berat dan tertidur dengan damai. Memimpikan hari yang indah akan datang ... sebentar lagi. Tapi, apa yang aku harapkan tidaklah pernah mengikutinya. Karena yang kulihat saat ini adalah, keramaian orang yang berlomba bermain air dan sampah yang berserakan di pasir putihnya.
Jangankan untuk menikmati waktu, aku harus berikeras membersihkan sampah-sampah itu dan menunggu mereka pulang baru aku bisa menikmatinya. Atau memaksakan diriku untuk tetap bertahan, menganggap jika aku berada di sana ... sendirian.~
-Jisoo-
Pada akhirnya, rencana tinggal-lah rencana. Seungri sudah bersikeras menjelaskan kepada pihak IO+ untuk mencerna rumor itu baik-baik. Bahkan ia rela menceritakan semua kisah menyedihkan mereka hingga ia kehabisan air liur, namun pihak IO+ tetap tidak berkenan untuk melanjutkan kerjasama. Debut Jennie lagi-lagi harus ditunda. Hanya karena masalah biaya, tapi ini adalah taham kunci untuk kesuksesan sebuah debut, finansial.
CEO Magic Studio itu memasuki ruangan dengan tubuh yang seolah bisa dengan mudah dilipat. Bahkan Chanwoo merasa heran jika ia menyenggol Seungri sekarang, laki-laki itu akan tumbang dengan mudah. Masalah ini menjadi sangat serius.
"Maaf semua, sepertinya ... keinginan kita untuk debut, belum bisa ditempuh dengan mudah," ujar Seungri. Ia mendaratkan bokongnya di sofa dan membuang napas dengan keras. Merasakan keningnya berdenyut cepat saat ini.
"Maafkan aku hyung, semua ini gara-gara aku. Harusnya aku bisa lebih mengendalikan diri dan perasaanku. Karena aku memiliki banyak orang yang bergantung padaku, tapi aku malah mengecewakan mereka dengan menyepelakan perasaanku, maaf." Hanbin mengutarakan apa yang ia rasakan saat ini. Menyadari betapa pentingnya kepercayaan orang-orang di sekitarnya dan dengan mudahnya ia merusah kepercayaan itu.
"Sudahlah, untuk apa kita mengungkit masalah itu, aku tak bisa ikut campur apapun jika itu urusan pribadimu. Meskipun semua ini terjadi karena lantaran hubungan kalian yang terekspos, kita tak bisa memutar waktu. Kerjasama sudah dibatalkan dan kita harus memulai dari nol lagi. Mencari sponsor –dan aku tak yakin tentang hal ini. Tapi! Kita harus optimis!" pidato Seungri memenuhi seisi ruangan. Sedikit penghiburan ditengah perasaan yang kalut itu.
"Tapi ... bagaimana dengan Jisoo? Dia baik-baik saja 'kan?" tanya Seungri.
Hanbin baru menyadari jika sejak kemarin ia tak menghubungi Jisoo dan ia juga tak pulang ke ruamah. Bagaimana keadaannya sekarang? Hanbin segera meraih ponsel-! Ah! Ponselnya kan hilang? Oleh karena itu, ia meraih ponsel entah milik siapa yang ada di atas meja dan segera menghubungi Jisoo.
Tuut .... Tuut...
Tak ada jawaban dari Jisoo. Hanbin menilik jam dinding yang menunjukkan pukul 10.00 pagi.
"Bobby-ah, kau sudah menghubungi Jennie?" tanya Hanbin kepada Bobby yang tengah meringkuk di kursinya.
"Sama seperti dirimu," jawabnya dengan nada lemah. Ia tak memiliki selera makan hari ini, bahkan Bobby tak bisa tidur semalaman, menjadikan kantung matanya semakin menghitam mendekati pekat, benar-benar mengerikan.
Sebenarnya, rumor semacam ini adalah hal yang tidak terlalu mereka risaukan. Dulu, saat mereka masih berada di perusahaan , tak terlalu menimbulkan dampak yang besar karena perusahaan bisa mengatasinya dengan mudah kecuali jika itu sebuah permasalahan yang cukup pelik. Terlebih saat itu, rumor kencan Hanbin bersama dengan Yerin yang notabene masih satu agensi dengan Hanbin hanya sampai pada semua iklan yang mereka bintangi terpaksa menghentikan kerjasama. Selain itu, tak banyak yang berdampak. Jawabannya satu, karena mereka berada di perusahaan besar yang sudah memiliki perlindungan untuk artis-artisnya. Baik Hanbin maupun Yerin diberikan perlindungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/243703034-288-k10077.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMP (Completed)
FanfictionKetulusan hati yang dipermainkan membuat mereka tak percaya lagi pada apapun yang tak bisa mereka lihat dengan pasti. - Jisoo dan permasalahan hidupnya, ia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan dan mewujudkan impiannya menjadi seorang pen...