Panitia Classmeet

274 55 18
                                    

Tebak siapa yang rusuh sebelum festival ulang tahun sekolah dimulai?

Ya jelas semua siswa siswi sekolah, ditambah panitia, OSIS, dan pengisi acara.

Setelah menyelesaikan ujian akhir semester kemarin, mereka agak kosong selagi menunggu libur kenaikan kelas.

Secara, seluruh pelajaran yang dipelajari setahun ini sudah selesai diujikan kemarin. Entah bagaimana hasilnya, motto mereka, "Datang, kerjakan, lupakan."

Yang kemudian dikata bodoh oleh Taehyun sembari menoyor satu satu kepala temannya.

Di saat begini, Taehyun, Haechan, Seungmin dan Renjun juga ikut sibuk, mengingat mereka adalah anggota paduan suara yang nantinya mengisi acara ulang tahun sekolah.

Tidak ada ketua kelas, wakil ketua—Chaeryeong, juga tengah sibuk mondar mandir untuk mendekor sekolah.

Tapi nyatanya, kelas tanpa dua orang pawang juga tidak seribut itu. Karena hanya tersisa beberapa anak saja di kelasnya.

Kini, Yuna, Yeonjun, Jaemin, Hyunjin, Felix, dan Jisung sedang duduk melingkar di belakang kelas. Sok melakukan diskusi perkara mengapa mereka ditinggalkan teman temannya dan serasa jadi penunggu kelas.

Tentu saja dengan Manis sebagai moderator utama.

"Sini." Yuna menepuk lantai di depannya, menyuruh Manis duduk di dekatnya dengan tenang.

"Ngapain ya kita? Bosen," celetuk Jisung.

Dengan tanggap, Hyunjin menjawab, "Tidur."

"Lo mah as always anywhere anytime, Jin," Felix menyahut tidak santai.

"Ini kita gabut banget, mana guru guru ikut sibuk. Harusnya jam siapa sih sekarang?" tanya Jaemin.

"Harusnya Pak Jimin, tapi katanya doi lagi sibuk bantu anak panggung," jawab Yuna.

Jisung mencibir, "Mana ada, gue barusan ke toilet lewat ruang guru, si bapak lagi males malesan di kursi sambil minum jus alpukat."

"Emang dasarnya mager sih... Gue jadi Pak Jimin juga ogah jauh jauh ke lantai dua paling ujung buat ngajar enam orang doang gini," sahut Yeonjun, tiduran sambil menggoyang goyangkan lututnya yang tertekuk.

"Kapan sih libur kenaikan?"

Mereka terdiam mendengar pertanyaan Yuna. Memikirkan minggu minggu rebahan setelah setahun duduk di jenjang kelas sebelas.

Tiba tiba Jaemin menyahut, "Lah kita udah hampir setahun!?"

"Lah iya, Jem, lo darimana aja dah." Felix melirik heran.

"Ga kerasa banget????? Habis gini kelas dua belas, sibuk ujian sama persiapan masuk kuliah. Kek... kapan lagi anjir gue menikmati masa SMA selain kelas sebelas?"

Jisung tertawa, "Iya lo mah dari kelas sepuluh udah bolak balik keliling sekolah. Mananya yang ga menikmati coba?"

"Tapi gue lebih bersyukur sih ngehabisin masa SMA gue, terlebih kelas sebelas, bareng sama kalian," celetuk Yeonjun.

Hening sejenak sebelum Hyunjin mencibir, "JANGAN MELLOW ANJIR LO GA COCOK JADI SADBOY!"

"DUH BIAR BELAJAR ROMANTIS DIKIT."

"Eh, kebetulan kita nganggur. Mau ga..."

Atensi mereka serentak jatuh pada Jaemin. Mengangkat alis dan menunggu kelanjutan ucapan lelaki itu.

Tidak sabar, Felix menyahut, "Mau apa?"

"Mau kamu, kiw."

"Anjing."

The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang