"Mulai dari siapa, nih?" tanya Yeonjun. Mereka duduk melingkar dengan botol kaca bekas di tengah tengah.
"Ayo dong, muter dulu," suruh Lia gemas.
Tangan Soobin—yang paling panjang—memutar botol kaca itu. Semua atensi bertuju pada mulut botol yang terbuka, berputar putar hingga berhenti untuk menunjuk seseorang.
Ah, Ryujin kena.
"Truth or Dare?" seru Beomgyu lantang.
"Truth aja deh, males gerak gue, dah pewe," jawab Ryujin, makin menyamankan kepalanya di pangkuan Yeji.
Mereka berpikir. Pertanyaan apa yang sekiranya membuat mereka penasaran selama ini.
Jaemin menjentikkan jari, "Gue nanya! Lo ga pernah gitu suka sama Felix? Secara kalian lengket banget kayaknya."
"Kok gue diseret seret?" Felix kebingungan.
Ryujin hanya menghela napas panjang. Ikut berpikir. Dia sendiri lupa dengan perasaannya.
"Gimana ya. Gue sama Felix udah kayak sodara. Segala bareng, dari zigot bareng. Gara gara rumah sebelahan nih!" gerutu Ryujin.
Felix mendecak, "Gue juga ga minta rumah sebelah lo." Wajahnya terlihat jengkel.
Ryujin menambahi, "Jadi agaknya gue juga kadang bosen liat muka dia yang gitu gitu aja. Tapi ya kalo ga ada nyari, kan temen gue cuman dia," cengir Ryujin.
"Jauh jauh sana lo. Sana sender Felix." Yeji menendang Ryujin tiba tiba. Mengerucutkan bibir kesal.
"Tau nih. Kita cuma kentang, iya," tambah Lia malas.
Haechan menyahut, "Huuu, bubar bubar. Tinggalin Ryujin."
Ryujin tertawa. Melihat teman temannya merajuk. Kemudian kembali menceletuk, "Dah ga usah jeles. Cinta gue banyak bisa gue bagi bagi nih."
"Hoek." Beomgyu berakting seperti ingin muntah. Bahkan Renjun terbatuk batuk. Jaemin bersin, katanya alergi dengan bullshit.
"Ah setan huhu. Lanjut dong lanjut!" pinta Ryujin.
Mereka kembali tenang. Memutar botol itu kembali dan berakhir menunjuk Jisung.
"Truth or dare?"
"Dare!" Jisung bersemangat.
"Hmm... Coba berdiri di depan kulkas, Sung," suruh Yeonjun.
Jisung menurut. Berdiri begitu saja ke dekat kulkas.
"Tutup mata, buka kulkas, ambil satu makanan. Ga boleh ngintip!" tambah Yeonjun.
Mereka terbahak. Ada banyak makanan dan bahan mentah di kulkas Yeonjun. Hyunjin dengan cepat berdiri dan menutup mata Jisung. Membuat lelaki itu mendengus dan mengulurkan tangannya.
Jarinya meraba beberapa bungkus makanan. Sampai akhirnya lelaki itu mengeluarkan satu bungkus makanan yang dia kira jajan.
Ruangan itu ramai. Ricuh dengan tawa. Bahkan Taehyun mengatai salah satu anaknya itu, "Bodo."
Jisung yang tak tahu menahu hanya tersenyum polos. Bertanya dengan santai, "Udah boleh buka mata belom?"
"Belom, hahahaha, jangan dulu. Makannya sambil tutup mata, hahahaha," balas Yeonjun, masih terpingkal.
Jisung bingung. Bukan karena kenapa masih belum boleh membuka mata, tapi tentang kenapa teman temannya tertawa puas?
Beomgyu beranjak. Membukakan bungkus yang dipegang Jisung. Hyunjin mendongakkan kepala Jisung, menyuruhnya membuka mulut. Jisung menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bobrokers! ✔
Ficção Adolescentekelas yang isinya manusia kayak setan semua---kecuali Seungmin cast: baca ajalah, banyak soalnya kalo di absen:(