Mati Lampu

414 62 6
                                    

Pagi ini, seperti rutinitas biasanya. Ada gerombolan si penggarap PR, ada gerombolan yang memuja Manis, dan ada gerombolan yang bermain game.

Bedanya, Yuna merasa ada yang tidak beres pagi ini.

"Chan, lo tidur ya?" Yuna menepuk punggung Haechan.

Haechan masih tidak menyahut.

"Heh, kupret. Lo nyelesaiin game sampe jam berapa anjir?" tanya Yuna, mulai menendang kursi Haechan.

"Kenapa, Yun?" Seungmin di sebelahnya bertanya heran.

"Haechan nih tidur apa latihan jadi orang mati sih? Dipanggil ga nyaut, disenggol ga nyaut." Yuna mendecak sebal.

Seungmin mengangkat alis, berinisiatif memanggil Haechan juga, "Chan masih idup?"

"Belum almarhum gue anjir kenapa sih?" Haechan menoleh heboh, sambil memaki maki Yuna yang daritadi mengganggu tidurnya.

Seungmin sampai mundur kecil karena terkejut. Tapi Yuna malah tertawa senang. Sebegitu inginnya mencari gara gara.

"Chan, bangun dong, gue ga ada temen gelut nih," rengek Yuna.

Haechan mendecih, "Sehariii aja, Yun, gue mau jadi Haechan yang kalem."

"Ah, mana bisa," sahut Renjun dari belakang.

"Emang lo bisa kalem?" Seungmin ikut bertanya.

"Enak aja. Makanya, dukung gue. Sekali sekali gitu." Haechan mengacak rambutnya kesal.

Yuna mencibir, "Justru itu. Kalo lo diem mah serem. Ini Haechan apa bukan? Kerasukan kagak? Mau mati ya?"

"AHAHAHAHA. Tapi iya sih, Chan. Serem." Renjun menganggukkan kepalanya setuju.

"Min! Dah belom prnya???"

Seungmin berhenti tertawa saat Chaeryeong memanggilnya. Kemudian pergi untuk memberikan buku pr Chaeryeong.

"Beneran lo mau jadi kalem hari ini?" tanya Yuna sungguh sungguh sebelum Haechan balik tiduran.

Haechan mengangguk. Yang malah mendapat cibiran kecewa dari Yuna, "Ah ga asik."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Felix mencolek tubuh Jisung di sebelahnya, "Haechan kenapa?"

"Tau. Daritadi tiduran mulu." Jisung angkat bahu. Tidak tahu juga.

Jaemin mendatangi meja Haechan, "Lo mau jadi sadboi apa gimana sih, Chan? Ujan ujan mojok sendirian."

"Ah ganggu mulu lo, gue lagi latihan nih!" Haechan mengumpat.

"Latihan apa?" Yeji yang lewat jadi penasaran.

Haechan menjawab singkat, "Jadi sadboy."

"Hah? Emang bisa? HAHAHAHAHA." Tawa Jaemin menggema dan menular. Membuat Haechan jadi kesal dan cemberut.

The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang