Tiga Jam Sebelum Tahun Baru

527 74 19
                                    

hai! yang ini panjang banget btw, maaf ya kalo kepanjangan ato jadi bosen hehe:) janlupa jaga kesehatan!



"WKWKWK NTAR KALO KALIAN JADI BESAN GUE GA KAGET." Jeno terjengkang karena terbahak bahak mendengar cerita Hyuka dan Haechan.

Renjun menggerutu, "Ga kebayang keluarga besarnya kayak apa ramenya. Parah, pasti toa masjid kalah."

Hyuka dan Haechan mendecak. Tidak terbayang juga jika mereka jadi bersaudara kalau skenario yang dibayangkan Jeno terjadi. Haechan kembali menonton televisi, ada acara menarik yang ditayangkan sebelum tahun baru malam ini.

Sementara para lelaki sedang menonton TV, bedalagi dengan mereka para gadis yang sibuk duduk sambil membuat sate. Entah sate sosis, sate bakso, atau sate daging. Intinya malam ini akan jadi pesta.

"OHHH MAKANYA OKNUM HAN JISUNG SENYAM SENYUM DARI TADI SIANG," celetuk Yuna, sengaja mengeraskan suaranya hingga Jisung menoleh.

"Apaan?" Jisung memakan kacang yang diambilnya tadi sambil berjalan ke arah para gadis itu.

"Lo pacaran sama Remi akhirnya? SELAMAT YEY!" seru Ryujin senang.

Jisung nyengir, "Hehe... Makasi makasi."

"Peje dong. Kan gue yang bantuin lo baikan," sela Somi.

Jisung mencibir, walau memang benar, lelaki itu hanya tidak ingin mengakuinya. Katanya nanti hidung Somi tambah maju.



Beomgyu tiba tiba berteriak dari halaman, kaget dengan api yang akhirnya dihasilkan oleh Yeonjun setelah sekian lama perjuangan.

"HUHU AKHIRNYA! Udah jam delapan dan baru nyala apinya!" sorak Beomgyu.

Daritadi, Yeonjun, Beomgyu, Taehyun, dan Soobin di luar berusaha menyalakan panggangan arang itu. Mungkin memang sudah kelewat jaman, tapi hanya itu yang dipunya Hyunjin di rumahnya.

Haechan yang mendengar itu ikut bersorak senang. Pergi ke depan sambil membawa baskom jagung yang disiapkannya daritadi.

Renjun membuntuti, tapi berbalik karena Jaemin memanggil.

"Bawa tuh, menteganya. Diolesin dulu baru dibakar." Jaemin memberikan mentega pada Renjun.

Felix ikut membantu di depan setelah puas diomeli Chaeryeong karena tiduran daritadi.

"Min, Min, lo gimana? Sama Minju udah ada perkembangan?" tanya Lia penasaran.

Seungmin yang sedang menata kaleng soda menggeleng, "Ga ada... Gue belom kontakan sama Minju sejak dia keluar dari rs."

"Utututu, kasiann..." Yeji mengusap punggung Seungmin yang sedih.

"Gue mau ikut nangis liat Seungmin mewek," celetuk Chaeryeong, memanyunkan bibirnya.

"Udaahh, malem ini kita seneng seneng aja, jangan sedih sedih!" seru Yuna, ingin mencairkan suasana.

Ryujin mengangguk, "Iya, Min. Yang penting Minju gapapa. Lo jangan galau gitu dong, ga tega gue."

"Iya iya. Ini yang udah mana? Mau gue bawa ke depan biar di bakar sekalian." Seungmin beranjak, menawarkan diri membawakan sate sate yang sudah siap dibakar.

Jaemin sudah di depan dan menyiapkan bumbunya. Sebagian lelaki di depan, sebagian lagi di dalam. Entah bekerja, entah tiduran, entah bermain.

Kalau tadi Yuna sudah membuka kamera Jaemin untuk memotret kegiatan mereka, kali ini Chaeryeong membuka kameranya untuk merekam. Judulnya Tiga Jam Sebelum Tahun Baru.

"Yak, saya reporter Ryujin akan membawakan acara tahun baru The Bobrokers malam ini," Ryujin memperkenalkan diri dengan cepat sambil berlagak sok disyuting. "Ditemani kameramen saya, Chaeryeong, kami akan mewawancarai anggota The Bobrokers dalam interview singkat."

The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang