"Apa sih ini ga ngerti gue." Yuna mengacak rambutnya sebal. Meletakkan pulpennya dan memilih tiduran bersama Ryujin dan Beomgyu yang sudah menyerah daritadi di belakang sofa.
Sementara yang masih berjuang duduk di depan sofa. Entah sedang berjuang atau estafet jawaban.
Tugas fisika kali ini memang berkelompok tiga orang, tapi karena jumlah kelas mereka hanya sembilan belas, jadi ada yang empat orang. Mereka memilih untuk mengerjakan bersama dan urusan membagi kelompoknya nanti.
Karena titah ketua kelas, mereka jadi membagi soal untuk dikerjakan. Karena itu mereka terlihat sibuk sekali.
Haechan berdiri. Menyerah. Ikut tiduran di belakang sofa sambil melihat langit langit rumah Hyunjin.
"Jem, Jem—YAH LO TIDUR YA?" Lia berteriak di telinga Jaemin. Pemuda itu duduk bersila dan menyangga pipinya dengan tangan kanan sambil menunduk. Lia kira sedang membaca soal di pangkuannya, tidak tahunya sedang tidur.
Jaemin yang terkejut jadi terjengkang ke belakang. Mengumpat sebelum akhirnya pindah ke belakang sofa.
"Gue ga benci Pak Taeil, tapi gue benci rumus fisika. Udah gitu aja pesan terakhir gue," ujar Jaemin sebelum memejamkan mata di sebelah Beomgyu.
"Yaudah sini gue bantuin," ujar Taehyun, menendang kaki teman temannya yang ada di belakang sofa.
"Bantuin duduk sini. Tenaga gue dikuras sama soal udah." Haechan mengulurkan tangannya.
Jaemin mendecak, "Gue baru rebahan juga."
Taehyun tidak peduli dan membantu Haechan duduk setelah itu tangannya terulur membantu Yuna dan Ryujin. Sementara Beomgyu sudah tengkurap. Benar benar menyerah.
Jaemin tertawa melihat Beomgyu tengkurap sampai ditendang Taehyun. Beomgyu terduduk pada akhirnya.
"Mana sini yang susah," ujar Taehyun. Lelaki itu seperti membuka les privat di belakang sofa, dengan lima muridnya.
Sementara itu, Yeji mengumpat kecil saat bukunya tercoret. Punggung Yeonjun bersandar di punggungnya, menyenggol lengan Yeji hingga menciptakan coretan.
"Jun!" tegur Yeji kesal.
Yang menoleh malah Renjun, "Apaan?"
"Yeonjun maksudnya," ralat Yeji.
"Entaran, Ji. Kalo pw gue fokus nih," Yeonjun bernegosiasi.
Yeji mendengus kecil. Meminjam tip-x milik Chaeryeong lalu kembali mengerjakan.
"Ha??? Kok gue segini hasilnya?" Somi memprotes.
"Mana mana?" Seungmin menghampiri Somi. Mencocokkan dengan miliknya.
Felix melirik kecil. Disaat angka yang di dapat Seungmin 40 dan yang di dapat Somi 45, sementara milik Soobin 40 dan milik Jisung di sebelahnya 45. Kemudian Felix melirik miliknya sendiri. Mengernyit pada hasil yang di dapatnya, 102.
Hyunjin berdiri. Meregangkan tubuhnya yang pegal lalu mengambil ponselnya. Menelpon seseorang dan setelah itu pergi ke teras.
"Kemana tuh anak? Emang udah kelar dia?" tanya Renjun.
Jeno mengendikkan bahu. Kembali mencocokkan jawaban dengan milik Hyuka sebelum mendecak saat dia lupa mengurangi hasilnya.
"Hahhhh kelar gue nomer ini. Sini barter sama gue." Lia melambaikan bukunya puas.
Yeji memanggil Lia, "Ya, sini barter!" Yeji tidak bisa beranjak karena punggungnya masih dipakai oleh Yeonjun untuk bersandar.
Jadilah Lia berdiri dan mendekati Yeji. Menukar jawaban. Kemudian Lia kembali menjelajah untuk mencari jawaban lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bobrokers! ✔
Teen Fictionkelas yang isinya manusia kayak setan semua---kecuali Seungmin cast: baca ajalah, banyak soalnya kalo di absen:(