Sibuk

318 59 10
                                    

"Feliiix!"

Lelaki yang awalnya sedang menuruni tangga sambil bermain ponsel itu tergelincir, jatuh seketika. Tidak keras, juga tidak sakit. Cuma kaget.

"Liiix???"

Bangun dengan cepat, lelaki yang namanya diteriaki daritadi membuka pintu. Menemukan gadis berjaket gelap dan memakai kupluk ada di depan rumahnya, dengan senyum lebar dan tangan yang dikantongkan.

"Sibuk gaa???" tanya Ryujin.

Felix menggeleng, "Kenapa?"

"Pengen seblak, hehe."

"Mau cari? Malem malem gini?" Felix mengangkat alis bingung. Ini sudah lewat jam makan malam, masa iya Ryujin masih lapar?

"Kalo ga mau gapapa, gue pergi sendiri," cengir Ryujin.

Felix menggeleng, "Gada gada, bareng gue. Dibanting abang lo berabe. Bentar ambil jaket."

Menunggu lima menit di luar rumah, Felix keluar dan mengeluarkan motornya. Membelah jalanan malam untuk menemani Ryujin.

Sadar kalau Ryujin hanya diam sepanjang perjalanan, bahkan menunduk atau melamun, Felix tahu ada yang tidak beres.

"Emang tadi belom makan?" tanya Felix saat berhenti untuk menyebrang.

Ryujin menggeleng, "Pengen seblak," jawabnya agak keras.

"Seblak yang deket alun alun apa masjid?" tanya Felix lagi sebelum berbelok.

"Deket alun alun enak kali ya."

Selesai memutuskan, butuh dua menit untuk sampai di tempat tujuan. Seblak kesukaan Ryujin ada dua tempat. Yang satu murah dan langganan, yang satu lagi mahal tapi enak.

"Lo mau ga?" tanya Ryujin.

"Engga. Gue udah makan."

Ryujin mengangguk, memesan satu porsi untuk dimakan di sini. Mengambil meja yang bisa melihat ke jalanan, mereka duduk dan menunggu makanannya datang.

"Tumben ga gofud?"

Ryujin terkekeh, "Hehe, mau cari angin sekalian."

"Kalo mau cerita, lo tau kuping gue ga kemana mana."

Felix memang mengatakannya dengan santai, bahkan bermain ponsel dan membuka aplikasi gamenya. Tapi Ryujin tahu teman kecilnya ini sadar suasana hatinya.

Baru membuka mulut untuk bercerita, seseorang menginterupsi mereka, "Lho di sini?"

"Hoh? Lo juga ngapain, Jun?" Felix mengangkat kepala. Membiarkan orang itu duduk bersama mereka.

"Beli batagor di depan tadi, Mama nitip. Sekalian mampir sini mau beli seblak."

"Beli buat siapa?"

"Yeji."

"Yeonjun, asli deh, lo ga pacaran aja sama Yeji?" tanya Ryujin yang sedaritadi diam, gemas sendiri.

"Lah ogah. Kek macan. Ini tadi dia nitip gegara tau gue mau keluar," kata Yeonjun, meluruskan.

"Kalian?"

"Dia mau seblak." Felix menunjuk Ryujin.

Ryujin ganti menunjuk Felix, "Dia mau nemenin, hehe."

"Ohhh."

"Betewe, tugas Pak Namjoon lo udah belom?" tanya Ryujin.

Yeonjun tersenyum sampai menampakkan deret giginya, "Jelas belom."

"Ckckck, pemalas semua," cibir Felix.

"Emang lo udah?"

"Oh ya belom, dong. Kan ada brainly. Gue anak brainly!"

The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang