Tahun Baru

453 81 6
                                    

Sejam sebelum tahun baru. Makanan mereka sudah siap, dan sekarang mereka sedang bermain kembang api di halaman. Sebagian dari mereka membereskan alat bakar bakar tadi dan membawanya masuk.

Haechan datang dari dalam sambil membawa piring berisi kentang goreng. Mereka memilih makan makan di luar sambil melihat kembang api yang meledak di langit.

Beda jenis dengan yang mereka beli. Ryujin awalnya ingin membeli kembang api yang diledakkan di langit, tapi kata Felix itu menyeramkan. Takutnya karena tangan usil mereka, malah meledakkan rumah Hyunjin nanti.

Tapi karena Beomgyu yang merengek dari kemarin meminta petasan, Ryujin juga membeli sebungkus petasan yang biasanya dimainkan di jalanan. Hanya sebungkus, kata Taehyun kalau banyak banyak bisa membuat tetangga Hyunjin marah marah.

"Gue juga mau, Bin," rengek Lia pada Soobin yang memegang korek.

Soobin menyalakan kembang api Lia, membuat gadis itu tersenyum lebar karena ilusi cipratan indah yang diciptakan kembang apinya.

Jaemin memotret para gadis yang menggoyangkan tongkatnya dengan gembira seperti bermain sihir. Juga Seungmin dan Hyuka yang ikut menggoyangkan tongkat kembang apinya.

Beomgyu, Yeonjun, dan Hyunjin ada di sisi lain, menyalakan petasan di tanah dan tertawa senang karena berhasil mengagetkan Renjun. Sampai lelaki itu mengumpat dan mengejar mereka.

Jaemin mengabadikan semuanya. Sampai dia sendiri lupa untuk mencicipi masakannya sendiri.

"Udahan dulu fotonya. Gantian lo yang makan main sana." Jeno mengambil alih kamera Jaemin. Memotret temannya yang menyicipi kentang dan kagum dengan rasanya.

Sekarang Jaemin ikut bermain kembang api dengan gadis gadis itu. Tertawa senang melihat Yuna kaget dirinya menyalakan korek di dekat rambutnya.

"Kalo rambut gue kebakar gimana, Jemin????!" pekik Yuna histeris.

Jaemin menyahut santai, "Tinggal dipotong kali, Yun."

"Mata kau potong potong, ha." Yuna seperti sudah siap menggigit Jaemin jika Yeji tidak menyeletuk, "Yah, abis."

Gadis itu duduk di dekat Felix yang sibuk makan sambil mengabadikan momen. Kemudian menatap langit sambil memakan sate yang ditusuknya tadi.

"Guys, sisain sembilan belas ya. Buat dinyalain pas 11.59, trus difoto pas 00.00. Kan bagus tuh!" celetuk Yeji.

"Ohh, boleh boleh! Simpenin, Ji, biar kita ga ambil mulu." Ryujin menunjuk sisa kembang api di dekat Yeji.

Gadis itu menggeleng, "Ntar gue yang main. Tae, ini lo aja yang nyimpen. Lo kan galak." Yeji memberikan tas plastik berisi kembang api pada Taehyun.


"AHAHAHAHAH!" tawa Haechan menggelegar saat Yuna berjengit kaget karena petasannya.

Beomgyu ikut tertawa, "WKWKWKW YUNA KENAPA GITU KAGETNYA?"

"Duh astaga bocil bocil ini ya," decak Yuna gemas.

Hyunjin kembali menyalakan petasan terakhir. Malah kaget sendiri saat petasan itu berbunyi. Jisung sampai mengumpat kaget hingga mulutnya ditepuk Ryujin.

"Mulutnya ya, akhi, ckckck. Nanti Remi ilfeel lho!" tukas Ryujin asal.

Jisung merengek, "Amit amit jangan sampe huhu. Susah dapetinnya."

Somi yang mendengar itu tertawa saja. Dia ada di sana sebagai saksi mata baikannya Jisung dan Remi.

Ponsel gadis itu bergetar. Somi menyingkir ke ujung ruangan dan duduk di sana untuk mengangkat panggilannya.

The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang