"Oke, fix, episode satu segmennya ini, penyiar utama Ryujin, panggil bintang tamu. Should we vlog this too?"
Sekelas cengo. Mereka menatap aneh Jaemin di depan kelas yang sudah seperti guru, memasang tatapan tegas dengan spidol papan di tangan kirinya, dan tangan kanannya mengusap dagu.
"Lo ngomong apa ngegonggong?" celetuk Haechan.
Jaemin mengumpat, "Gue bukan anjing, tan."
"Tan apaan?" sahut Haechan lagi.
"Setan."
Sekelas tertawa. Taehyun mengambil alih sekarang. Menyuruh Jaemin duduk, sementara dia sendiri duduk di meja depan kelas. Bu Jihyo di depan juga tidak keberatan, karena beliau dulu muda juga lebih suka duduk di atas meja untuk mendapat perhatian sekelas.
"Script yang buat siapa?" tanya Taehyun.
Chaeryeong mengangkat tangan. Gadis itu bertugas menulis script, atau garis besar istilahnya. Tidak sendirian, otak sekelas juga mengusulkan berbagai ide, tapi Chaeryeong yang menampungnya.
"Kalian yang udah kerja di belakang layar pun tetep dateng sumbang suara, ya, biar ada nilai plus," ujar Bu Jihyo.
"Iya, bu, kita juga rencana gitu kemarin. Biar ga nganggur aja habis gitu," sahut Taehyun.
Hyunjin mengangkat tangan, hendak bertanya, "Bu, cuma perlu satu foto bukti per episode, kan?"
"Iya, satu aja cukup. Atau kalian mau banyak-banyak juga boleh, tapi cukup kirim satu foto aja ke saya bareng linknya."
"Oke bu, oke."
Selama diskusi mereka—ditemani sang guru, kelas begitu ricuh. Bukan tentang ide tapi tentang perdebatan tidak jelas Haechan dan Yuna.
"Perasaan gue penyiarnya, yang ribut mereka tapi," celetuk Ryujin yang bosan mendengar perdebatan Haechan dan Yuna.
"Besok mereka jangan dijadiin satu segment. Kasian yang dengerin," sahut Soobin.
Dari ujung, Hyuka setuju, "Apalagi kita yang tiap hari denger begini—WOO ASTAGA YUN KALEM."
Mereka reflek bersorak saat Yuna berdiri. Haechan langsung berlutut di lantai, nyengir khas Haechan, "Iya ampun, oke, iya lo menang."
"Anjay Yuna pake jurus apaan?" Jaemin tertawa puas. Bisa jadi bahan ledekan kalau begini.
Yang ada, lelaki itu yang mendapat serangan dari Yuna. Sampai Hyunjin memelas, "Yun, astaga, tengengan gue huhu, lepasin."
Bu Jihyo? Beliau tidak menegur, hanya tertawa karena guyonan itu. Dulu, saat belia, dia juga suka menyiksa anak laki laki di kelasnya. Entah mengapa sekarang wanita ini menjadi lebih kalem seiring bertambahnya umur.
"Jadi mulai ngevideo audionya kapan, nih?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.