"Wah harumnya!" Ryujin memasuki rumah Yeonjun dengan semangat, diikuti Somi di belakangnya.
Tanpa menyapa teman temannya di ruang tengah dahulu, Ryujin sudah bergegas ke dapur yang terletak di belakang. Merangkul Yuna dan Jisung dari belakang dan berujar, "Apa nih apa?"
Tangan Ryujin hendak mengambil gorengan di depannya, tapi Jaemin menepuk punggung tangan gadis itu pelan, seperti ibu yang menegur anaknya.
"Ntar. Belom kelar," ujar Jaemin.
Lelaki yang masih menggunakan apron itu dengan cekatan menyelesaikan masakannya. Ryujin juga terkejut ternyata bukan hanya Jaemin yang memasak, tapi Yeonjun juga.
"Widih, Jun. Bisa masak lo?" goda Ryujin.
Yeonjun tertawa, "Jadi asisten chef gue di sini."
Ryujin duduk di sebelah Yuna. Sibuk melihat lelaki lelaki itu memasak. Sampai seseorang memanggilnya dari arah toilet.
"Oh? Ryujin dah sampe? Sama Somi juga?" sapa Chaeryeong.
Ryujin mengangguk. Menepuk tempat di sebelahnya dan bertanya, "Udah rame ngapain aja mereka? Gue cepet cepet narik Somi kesini gara gara ga sabar."
"Haha, Yeonjun Jaemin daritadi masak banyak ga kelar kelar. Gue kaget malah masih siang lo dah dateng. Lo ga ngebut, kan?" tanya Chaeryeong khawatir.
"Engga kok, Chaer, kalem," cengir Ryujin.
"Yeonjun Jaemin jago masak ya," celetuk Yuna.
"Ini namanya latian, Yun. Latian jadi bapak rumah tangga," jawab Jaemin sambil memotong beberapa dedaunan.
"Sung, jangan dicemilin ah!" tegur Yeonjun gemas.
"Ih diem diem, Jun. Ntar Jaemin tau gue diomelin lagi," bisik Jisung gemas.
"Lo kira gue budeg apa gimana?" Jaemin datang membawa masakan lain. Lelaki itu mencuci tangannya lalu mendekat pada Jisung. Menjewer telinganya tanpa ampun sambil mengomel.
Memang chef yang perfeksionis.
Di sisi lain, Somi lagi menertawai Haechan yang sedang bermain gitar. Kata Somi, wajah Haechan saat serius itu sangat lawak.
"Emang lawak, sih, Chan, terima aja," sahut Lia, berdiri untuk mengambil segelas air.
"Ji, dari jam berapa mereka sibuk di dapur?" tanya Somi.
Yeji yang sedang tiduran menjawab malas, "Tau tuh, dari pagi. Gue dah hampir hampir tidur di sini nungguin ga kelar kelar. Taehyun malah udah sempet tidur di sana." Yeji menunjuk Taehyun yang sedang diseret Hyunjin dan Soobin agar bangun.
"Rumahnya Yeonjun ga ada kipas angin aja adem anjir, ga heran kalo mereka pewe," celetuk Beomgyu.
Hyuka menyetujui, "Rumah Hyunjin kemarin luas banget, jadi ada kipas angin ruang tengahnya. Anjir, malah kamarnya Hyunjin setengahnya ruang tengah."
"Lo masuk kamarnya Hyunjin? Gimana? Berantakan ga?" tanya Lia yang tau tau nimbrung.
Hyuka menggeleng, "Rapi malah. Gue kemarin ambil ps langsung ketemu. Coba di kamarnya Soobin. Beuh, gue bongkar kamar dulu."
"He lo ngomongin gue ya!" Soobin melompat ke belakang Hyuka, membuatnya terkejut hingga nyaris terjungkal.
"Som, lo latian sabtu gini, minggu libur kan?" tanya Haechan.
"Hm? Ya iyalah. Tapi kan ini udah deket acara, gue jadi latian tiap hari pulang sekolah," cerita Somi.
"Utututu capek ya." Yeji mengusap kepala Somi gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bobrokers! ✔
Teen Fictionkelas yang isinya manusia kayak setan semua---kecuali Seungmin cast: baca ajalah, banyak soalnya kalo di absen:(