Princess

808 119 1
                                        

Yuna dan Lia memasuki ruang UKS. Memberi tahu penjaga UKS agar Yuna diperbolehkan istirahat di sini.

Yuna duduk di ranjang putih, sementara Lia menarik gorden putih tipis itu untuk menutup bangsal Yuna.

"Ya lo goblok, Chan." Mereka mendengar suara Jaemin dari ranjang di seberang Yuna.

Lia menyibak gorden yang membatasi mereka, menemukan Haechan dan Jaemin duduk di bangsal UKS dengan saling berhadapan.

Yuna menatap wajah lebam Haechan. Jaemin sendiri terkejut karena tirai di belakangnya tiba-tiba tersibak.

"He lo ga balik-balik, bolos ya?!" seru Lia menunjuk Jaemin.

Jaemin merengut, "Nih bayi setan goblok bener. Lagi gue ceramahin!"

"Kalian sesama setan mau nyeramahin apa emang?" sahut Lia bingung.

"He elu emaknya ya. Bawel banget, heran," balas Jaemin gemas.

Jaemin melirik ke belakang Lia, melihat Yuna duduk di bangsal sambil menatap mereka bingung, "Lah Yuna ngapain kesini? Bolos ya?!" tuding Jaemin.

"Emang elo? Sakit perut dia," jawab Lia.

"Diracun sama lo ya, Li?!" Jaemin berseru lebay.

Lia hendak mengumpat tapi bantal di bangsal Yuna sudah melayang melewati kepala mereka, mendarat di wajah Haechan.

"He kupret!" panggil Yuna kesal.

"Apa anjing gue diem," umpat Haechan.

"Lo ngapain sok jagoan nonjok Jinyoung?" Wajah Yuna berubah sengak.

Haechan menyahut, "Lo juga ngapain sok sok teriak depan muka dia kalo ujungnya nangis, ha?"

"Ya kan urusan gue, lo ngapain?" balas Yuna.

"Ya lo temen gue, majulah gue liat lo dibikin nangis," bela Haechan.

Yuna mengerjap. Diam-diam merasa terharu dianggap teman oleh Haechan, padahal setiap hari seperti Tom and Jerry.

"Ya lo maju ga usah nonjok," celetuk Jaemin, menoyor kepala Haechan.

Haechan kesal, "Ya gimana? Masa kayak dia teriak depan muka terus balik, nangis sambil ke kelas?"

"Haechan setan," desis Yuna.

Lia memandang keduanya, "Bentar deh. Gue belom jelas. Lo diapain Jinyoung sampe maju mukul?" Lia menunjuk Haechan.

"Lo juga diapain Jinyoung sampe marah depan muka dia?" Lia ganti menunjuk Yuna.

"Eum... Itu..."
"Gue..."

Mereka terlihat ragu menjawabnya. Saling menatap, lalu mendengus.

"Jem, bolos aja yuk. Gue ga yakin kalo ninggalin mereka berdua gini. Bisa-bisa berantem lagi," ajak Lia.

Jaemin setuju, "Yok dah. Ngobrol ajalah kita. Ntar balik pas istirahat."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang