🖇Yuna Haechan
Yuna dan Haechan semasa pacaran sebenarnya juga tidak jauh saat masih bersahabat dulu. Masih suka berdebat, bertengkar, adu mulut dan jahil.
Bedanya, sekarang kalau ada yang mengganggu bisa ditolak dengan lantang, berujar, "Jauh jauh lo, itu pacar gue."
Biasanya sih Haechan yang begitu. Duduk di pasar malam sambil menatap sinis lelaki yang berbincang dengan Yuna, padahal itu pedagang balon.
"Mas jangan lama lama ngobrolnya," protes Haechan.
Yang malah ditatap aneh oleh Yuna, "Lah ngapa sewot?"
"Ga suka gue liatnya."
"Idih emang lo siapa?"
"Lah kan pacar, ege!"
"Oh iya lupa, hehe," cengir Yuna. Suka lupa sudah beda status.
Dan lagi, kalau Haechan ke rumah menjemput gadisnya, sekarang bisa dengan bangga datang sebagai pacar—bukan lagi teman.
"Misi, adek ipar! Mau jemput kakaknya yang geulis nih, hehe."
Tengilnya Haechan di depan pagar sampai membuat adik Yuna bergidik, protes sendiri, "Kak, anjir, besok besok jangan kelamaan kalo dandan. Itu laki lo di depan cengar cengir mulu capek gue liatnya."
"Kenapa? Takut terpesona ye? Padahal tengil gitu," balas Yuna.
"Bukan anjir, modelan buaya jamet gitu!"
"Heh sembarangan, ganteng gini!" Yuna berkacak pinggang, membela.
Tumben.
Oh iya, sudah beda status.
Pun sekarang. Adu mulut tentang ingin makan dimana, ribut sendiri di tengah keramaian.
"Echan!"
"Apalagiiii, tuan puteriiiii???"
"Mau seblak..."
"JAUH JAUH KEMARI NYARINYA SEBLAK MULU YA LO. Nih, sini, Yun, gue kasih tau. Di depan situ ada kwetiau terkenal, di sebelah sono ada bubu Mang Ucup langganan gue, yang di sana ada nasi campur enak banget murce pula!"
"Ya terus."
"Nabrak! Mau apa?"
Yuna mendengus, memanyunkan bibirnya manja, "Seblaaaaak."
"Setdah maung—ANJIR YUNA IYA IYA SEBLAK UDAH JANGAN DIJAMBAK!"
"MAUNG SIAPA TADI?!?"
"ENGGAK ITU BALONNYA GAMBAR MAUNG—YUN!"
"Jadi seblak?"
"IYA, YAUDAH LEPASIN!"
Memutar haluan untuk cari makanan yang dimau, sebenarnya Yuna lebih paham tempat ini dibanding Haechan. Seingatnya, di sebelah kedai yang menjajakan seblak ada minuman boba kesukaan Haechan.
Haechan yang manyun mana tau maksud Yuna. Membiarkan gadis itu ijin ke toilet saat menunggu pesanan seblak, tapi waktu kembali malah bawa boba.
"Anjirrr, buat gue?!" tanya Haechan sumringah.
"Heeh, dah. Minum noh kesukaan lo." Yuna meletakkan gelas sedang di depan Haechan, melihat lelaki itu melempar cengir senang.
"Hehehe."
"Apa hehe?"
"Ga lo kasih racun kan? Hehehe."
Yuna mendecak, tersenyum lebar sambil memeragakan tokoh antagonis di sinetron yang mereka tonton kemarin sewaktu main di rumah Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bobrokers! ✔
Roman pour Adolescentskelas yang isinya manusia kayak setan semua---kecuali Seungmin cast: baca ajalah, banyak soalnya kalo di absen:(
