Gelisah

735 107 5
                                        

Ryujin pulang dengan Felix, jadi Somi diantar oleh Jisung dengan mobilnya. Mereka sudah lelah bermain seharian, apalagi Ryujin dan Somi yang menyusul setelah berlatih.

Motor Ryujin disetir oleh Felix. Tapi daritadi Felix diam saja. Lelaki itu bukannya diam seribu bahasa, hanya lebih pendiam.

"Lo tadi ditelpon sapa? Serius bener," tanya Ryujin pada akhirnya.

Felix memiringkan sedikit kepalanya. Menghentikan motornya karena ada di lampu merah sebelum menjawab, "Hm? Telpon? Telpon tadi?" tanyanya.

"Iya."

"Mm... Mama nelpon," jawab Felix ragu.

Ryujin mengangkat alisnya terkejut, "Bukannya mama lo di Australi? Tumbenan."

"Nah iya, makanya. Kaget kan gue, mama ngapain tiba tiba nelpon."

Lampu berubah hijau, Felix kembali menyetir. Ryujin jadi berhenti bertanya. Jalanan ramai dan Felix juga butuh konsentrasi di jalan.

Lia menggigit kukunya gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia menggigit kukunya gelisah. Efek disapa mantan begitu hebatnya bagi Lia. Apalagi tidak ada kata putus bagi mereka. Hanya menghilang begitu saja.

Eric. Lelaki yang menjalin hubungan dengan Lia, tapi di belakangnya lelaki itu bermain perempuan. Saat bertengkar dengan Lia, Eric memilih mendekati gadis gadis di kelas Lia.

Ada beberapa korbannya. Tapi Lia tidak tahu. Yang tahu hanya beberapa orang saja di kelas. Mereka malah kaget saat tahu kalau Eric pacar Lia.

Dulu, Beomgyu dan Hyunjin pernah memberi tahu Lia terang terangan. Tapi Lia ragu. Dia juga tidak lagi membahasnya.

Sampai Eric mencoba mendekati Ryujin, dan malah kepergok Felix. Membuat Felix mengamuk dan menghajar Eric, bahkan menghajarnya di depan Ryujin dan Lia.

Ryujin menjelaskan pada Lia. Saking terkejutnya, Lia sampai menangis. Kebetulan juga, Hyunjin dan Beomgyu yang memisahkan Felix dengan Eric. Jadi mereka terhubung begitu saja.

Setelah kejadian itu, Eric menghilang. Menghilang dari hadapan Lia dan sekolah. Kabarnya, pindah sekolah.

"Masa gue luluh sih? Kan gue yang ngomporin Yuna biar ga goyah sama mantan." Lia sejak tadi berguling guling di kasurnya. Mengumpat dan mengabsen nama nama binatang.

Kling.

Lia terduduk. Merampas ponselnya yang ada di nakas dengan cepat. Kemudian merutuk saat membaca nama pengirimnya.

"Gue nunggu apa ha? Gue udah ga sayang sama Eric, gue ngarep apa? Lia lo udah gila," Lia masih tidak berhenti mengumpat.

Bahkan masih belum selesai merutuk saat jarinya menari di atas layar, membaca pesan dari grup kelasnya yang ramai untuk membicarakan makanan yang akan dijual.

Lia hanya tiduran sembari membaca celetukan teman temannya. Bahkan kadang ikut tertawa kecil saat membacanya.

Gadis itu teringat. Buat apa gelisah lagi? Renjun sudah memblokir kontak Eric di ponselnya. Jadi tidak mungkin Eric bisa menganggunya lagi.

The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang