Diselingkuhin

665 90 4
                                    

"Ji, Ji, itu bagus ga sih?" Ryujin menunjuk toko baju yang dilewatinya.

Yeji mengangguk antusias, "Masuk yuk? Liat liat gitu."

"Ayo ayo." Ryujin menarik tangan temannya memasuki salah satu toko baju. Baju wanita.

Jeno menyenggol lengan Jaemin, "Lo masuk?"

"Nggak lah. Kalo cewek belanja tuh, tungguin aja di luar. Soalnya dia ga sendiri. Kalo dia sendiri, baru temenin," jelas Jaemin, memasang wajah bijak.

"Yang pacaran Jeno kenapa elo yang lebih tau?" celetuk Yeonjun bingung.

"Tau nih. Lo pacaran ya jangan jangan?" tuding Jeno.

Jaemin mengumpat, "Nyet, gue gini gini laki idaman anjir."


Sabtu ini, sebenarnya adalah acara janjian Jaemin dan Yeonjun untuk membeli beberapa kebutuhan bazaar. Siapa mengira Jeno malah mengikuti Jaemin, dan Yeji mengajak Ryujin untuk ikut.

Padahal niatnya kedua lelaki itu akan pergi ke lapangan sekalian setelah selesai, bertemu dengan Felix dan Haechan di sana.

Jadi mereka sepakat sekalian untuk jalan jalan bersama. Sebenarnya para gadis itu mengajak yang lain, tapi mereka berhalangan hadir. Lia contohnya, dia harus latihan. Kalau Yuna, dia ada latihan di sekolah. Juga Somi. Tapi kedua gadis tadi berjanji akan ikut datang di lapangan. Chaeryeong kali ini tumben sekali tidak bisa dihubungi. Jadi mereka pergi berdua saja.


"Felix kemana, Jin?" tanya Yeji yang sibuk memilih kaus warna warni di display.

Ryujin di area hoodie mengendikkan bahu, "Katanya mau latihan di lapangan deket rumah, sekalian mabar. Halah, tu orang isinya mabar mulu, gemes gue."

"Sama nih, Yeonjun juga gitu kalo di rumah. Hhh gedeg, pengen gue ambil aja PS nya."

Yeji mengambil satu model kaus yang menurutnya lucu, "He, kita kembaran ini aja yuk?" tawarnya.

Ryujin memekik gemas, "Lucu lucu! Boleh. Tanya di grup deh. Kalo pada setuju beli enam!" Ryujin segera meraih ponselnya, bertanya di grup—grup kelas.

Yang sedang menunggu di luar toko melihat kabar itu. Kemudian hanya mendecak gemas, "Emang dasar cewek. Rempong bener!" pekik Jaemin gemas.

Jeno mengetikkan balasan, mengatakan dia juga mau kaus yang sama tapi model laki laki.

Yeonjun menoyor kepala Jeno, "Ya mana ada, ini toko cewek. Gila lu."

Sebelum Jeno sempat menjawab, Yeji keluar untuk menarik ketiga temannya.

"Sini sini. Ada yang cowok, kok. Aku tadi tanyain mbaknya, tapi bukan baju couple. Ada yang modelnya mirip. Sini lo milih sama gue," ajak Yeji, menggeret tiga anak anjingnya ke area lelaki.

Tidak tanggung tanggung, mereka membeli tiga belas potong kaus yang sama. Beruntung persediaannya ada, dan mendapat potongan harga karena membeli lebih dari sepuluh potong.

Setelah sibuk memilih ukuran baju untuk semua teman kelasnya, mereka pergi dari sana dengan dua tas belanja. Yeonjun sudah siap untuk menenteng belanjaan belanjaan itu, untungnya.

"Eh bentar." Ryujin berhenti di tengah jalan.

"Apa, Jin? Dompet lo ketinggalan?" tanya Yeji.

"Enggak, ada kok."

"Hp?" tanya Jaemin sekarang.

"Kalem, ada."

"Ya terus apa, Ryujinnnn????" Jeno bertanya gemas.

The Bobrokers! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang